Jempol dan Dompet yang Mengantar Indah Halimah Teridentifikasi, Namun Bayi dan Suami Masih Misteri
Korban nahas pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yakni Indah Halimah Putri telah terindentifikasi berkat sidik jari di jempol tangannya.
TRIBUNBANTEN.COM - Korban nahas pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yakni Indah Halimah Putri telah terindentifikasi berkat sidik jari di jempol tangannya.
Dan kini, dompet pribadi Indah telah ditemukan juga di dasar laut, lengkap dengan isinya.
Namun hingga kini, suami dan bayi Indah Halimah Putri yang berusia 7 bulan belum diketemukan.
Dompet
Tim pencari korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 tak kenal lelah.
Hampir sepekan lamanya, mereka berjuang di dasar laut mencari bagian tubuh korban dan potongan pesawat nahas tersebut.
Jumat (15/1/2021), tim penyelam Kopaska menemukan barang pribadi korban pesawat Sriwijaya Air 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Barang pribadi itu berupa dompet berisi KTP dan uang yang masih utuh.
Dikutip dari Kompas.com, Panglima Koarmada I TNI AL Laksamana Muda TNI Abdul Rasyid mengatakan dompet itu masih lengkap berisi KTP beserta NPWP dan uang.
"Uangnya utuh," katanya, Jumat (15/1/2021).
Baca juga: Jasad Awak Kabin Sriwijaya Air Isti Yudha Diidentifikasi, Warga Banten yang Bercita-cita Pramugari

Dompet korban Sriwijaya Air itu atas nama Indah Halimah Putri.
Baca juga: Detik-detik Terakhir Percakapan Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Suami: Sempat Video Call di Pesawat
Baca juga: Jasad Awak Kabin Sriwijaya Air Isti Yudha Diidentifikasi, Warga Banten yang Bercita-cita Pramugari
"Kami menemukan satu dompet ada KTP atas nama Indah Halimah Putri," kata Rasyid
Selain barang pribadi korban Sriwijaya Air, tim penyelam Kopaska juga menemukan serpihan material pesawat.
"Tim penyelam Kopaska menemukan serpihan material pesawat yang sudah kita kumpulkan di atas sini (KRI Rigel)," lanjut Rasyid.
Indah Teridentifikasi
Penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 kembali berhasil diidentivikasi oleh Tim Disaster Victim Identification (DVI) RS Polri Kramat Jati, Rabu (13/1/2021).
Ada penumpang yang berhasil teridentifikasi identitasnya, salah satunya yakni Indah Halimah Putri.
Dikutip dari Kompas.com, Kabid Topol Pusinafis Bareskrim Polri Kombes Sriyanto mengatakan, Indah teridentifikasi lewat sidik jari jempol kiri.
Sidik jari Indah kemudian dibandingkan dengan sidik jari E-KTP milik Indah.
“Identik 12 titik, 12 titik menurut kami tidak bisa terbantahkan,” ujar Sriyanto saat konferensi pers di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/1/2021) sore.
Sementara itu, Agus Minarni berhasil diidentifikasi lewat jempol kanan.
Sidik jari Indah kemudian dibandingkan dengan sidik jari E-KTP milik Indah.
“Jempol kanan tersebut (cocok), 12 titik persamaan. Nomor manifes 52,” tambah Sriyanto. Berdasarkan dokumen yang dimiliki tim DVI, Indah pada 1 Oktober 1994 dan berdomisili di Sungai Pinang, Sumatera Selatan.
Baca juga: Jaket Minnie Mouse Masih Utuh di Tengah Serpihan Sriwijaya Air SJ 182, Yumna Masih Belum Ditemukan
Baca juga: Mereka yang Selamat Meski Namanya Masuk di Manifes dan Mereka yang Jadi Korban karena Pindah Pesawat
Dikeahui, Indah Halimah Putri terbang menggunakan Sriwijaya Air SJ 182 bersama sang suami, Rizki Wahyudi dan putranya yang masih bayi, Arkana nadhif.
Sang suami dan bayinya yang masih berusia 7 bulan itu hingga kini belum ditemukan.
Selain itu, dalam daftar manifes, Indah Halimah Putri juga terbang bersama mertuanya yakni Rosi Wahyuni dan keponakan Rizki bernama Nabila Anjani.
Indah diketahui hendak pulang ke Pontianak bersama suaminya Muhammad Rizky Wahyudi, serta anaknya, mertua Rossi Wahyuni, dan keponakan suaminya.
Setelah menikah, Indah menemani suaminya yang bekerja di Pontianak.

Ayah Indah, Ridwan mengatakan, awalnya Indah dan berangkat ke Pontianak dari Provinsi Bangka Belitung yang asal usul suaminya.
Diketahui sejak hamil, Indah pulang ke rumah orangtuanya di Desa Sungai Pinang, Ogan Ilir, Sumsel.
Setelah melahirkan dan anak berusia tujuh bulan, Rizky datang dan membawa Indah serta anak ke Babel yang merupakan rumah induk Rizky.
Baca juga: Mantan Pramugari Kenang Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air yang Menjadi Panutan dan Mengingatkan Salat
Baca juga: CEK FAKTA : Video Diduga Kapten Sriwijaya Air SJ 182 Kapten Afwan Bernyanyi Ternyata Hoax
Namun, karena diwajibkan meluangkan hasil dari hasil swab dan hasilnya menunggu hingga empat hari, akhirnya Indah memutuskan untuk berangkat dari Babel ke Jakarta.
Kepada keluarga, Indah mengatakan bahwa swab di Jakarta hasilnya bisa keluar lebih cepat dalam waktu dua hari.
Akhirnya Indah dan rombongan ke Jakarta pada akhir Desember 2020 dan merekomendasikan terbang ke Pontianak pada Minggu (10/1/2021).
Semua temuan tersebut akan diserahkan pada Basarnas di JICT II, Tanjung Priok, Jakarta Utara, untuk ditindaklanjuti oleh Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Diketahui, mulai Jumat hari ini, area pencarian korban dan serpihan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 diperluas.
"Pencarian lewat udara tetap kita lakukan dengan area yang diperluas," ujar Direktur Operasi Basarnas, Brigjen TNI (Marsekal), Rasman, Jumat, dilansir Kompas.com.
Baca juga: Jasad Awak Kabin Sriwijaya Air Isti Yudha Diidentifikasi, Warga Banten yang Bercita-cita Pramugari
Rasman menjeskan ada tiga sektor yang direncanakan dalam pencarian udara oleh Search Rescue Unit (SRU) Udara.
Sektor pertama dilakukan pencarian pada ketinggian sekitar seribu kaki menggunakan Helikopter Basarnas HR-1301.
Kemudian yang kedua dilakukan Polisi Udara pada ketinggian 1.500 kaki.
Terakhir, sektor ketiga dilakukan TNI di ketinggian seribu kaki.

Rasman memperkirakan korban Sriwijaya Air terbawa arus, menjauh dari titik di sekitar Pulau Laki dan Lancang.
Tim SAR gabungan pun juga memperluas pencarian untuk sektor permukaan.
Pencarian dilakukan menggeser ke arah pantai, utamanya pesisir pulau-pulau besar di sekitar Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang, Banten.
Lalu mengarah ke sekitar Pulau Bokor, Pulau Rambut, dan Pulau Untung Jawa, yang merupakan gugus Kepulauan Seribu.
"Walau sama di enam sektor, khusus (pencarian) di atas permukaan saya geser sedikit ke arah pantai. Kenapa?"
"Karena angin dari kemarin itu dari barat ke selatan, sehingga kalau ada yang hanyut itu bergeser ke arah pesisir pulau besar terutama sekitar Tanjung Kait," jelasnya.
Tak hanya itu, operasi pencarian yang hari ini telah memasuki hari ketujuh, akan diperpanjang hingga Senin (18/1/2021).
Baca juga: Keluarga Ikhlas jika Jasad Captain Afwan Tak Ditemukan, Tetangga Sudah Salat Gaib
12 Korban Berhasil Diidentifikasi

Hingga Kamis (14/1/2021) malam, total 12 korban Sriwijaya Air SJ-182 berhasil diidentifikasi.
Tiga korban telah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Mereka adalah Okky Bisma, Asy Habul Yamin, dan Fadly Satrianto.
Baca juga: Detik-detik Terakhir Percakapan Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Suami: Sempat Video Call di Pesawat
Dikutip dari Kompas.com, berikut daftar 12 korban teridentifikasi:
1. Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air
2. Fadly Satrianto (38), co-pilot Sriwijaya Air
3. Khasanah (50)
4. Asy Habul Yamin (36)
5. Indah Halimah Putri (26)
6. Agus Minarni (47)
7. Ricko (32)
8. Ihsan Adhlan Hakim (33)
9. Supianto (37)
10. Pipit Piyono (23)
11. Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air
12. Yohanes Suherdi (37)
Terkait proses identifikasi, Tim DVI Polri menegaskan pihaknya akan terus melakukan pemeriksaan sampai tidak ada lagi bagian tubuh yang diperiksa.
"Kami tetap melakukan pemeriksaan sampai tidak ada (bagian tubuh korban) yang diperiksa lagi," ujar Kepala Tim Rekonsiliasi DVI Polri, Kombes Agung Widjajanto, Kamis.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rusdi Hartono, mengatakan hal itu dilakukan untuk memberikan kepastian kepada keluarga korban.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Kompas.com/Ira Gita Natalia Sembiring/Nicholas Ryan Aditya/Ivany Atina Arbi)