4 Fakta Bupati Slemen Sri Purnomo Dinyatakan Positif Covid-19 Setelah Menerima Vaksin Sinovac

Bupati Sleman Sri Purnomo, terpapar coronavirus disease 2019 (Covid-19). Padahal, dia telah menerima vaksin Sinovac.

Editor: Glery Lazuardi
Kompas.com/Yustinus Wijaya Kusuma
Bupati Sleman Sri Purnomo disuntik vaksin Covid-19 di Puskesmas Ngemplak, Sleman, DIY, Kamis (14/1/2021). Sri Purnomo menjadi orang pertama penerima vaksin Sinovac di wilayah tersebut. - Seminggu Setelah Divaksin, Bupati Sleman Dinyatakan Positif Covid-19. 

Meski dirinya di isolasi, pekerjaannya tetap berjalan seperti biasa.

Ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap patuh menjalankan protokol kesehatan.

2. Menjalankan Vaksinasi

Sebelum Sri Purnomo mengumumkan terkonfirmasi positif Covid-19, ia menjelaskan vaksinasi perdana di Sleman pada Rabu (13/1/2021).

Pada vaksinasi perdana tersebut, ia menerima suntikan vaksin Covid-19 bersama sembilan tokoh lainnya.

Satu diantaranya adalah dokter Tirta Mandira Hudi atau kerap disapa dr. Tirta.

Ia disuntik vaksin di Puskesmas Ngemplak II oleh Dr. Noviyanti A.

"Pas disuntik awal, rasanya seperti vaksin cacar air waktu kecil. Ya kayak digigit semut. Tapi setelah itu dipegang tidak apa-apa. Tidak ada efek gatal-gatal atau gejala apapun," jelasnya lewat unggahan di Instagram.

3. Tanggapan Ahli

Muncul berbagai pertanyaan terkait kondisi terkini Bupati sleman yang terkena Covid -19 setelah menjalankan vaksinasi pada 14 Januari lalu.

Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 RS Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, dr Tonang Dwi Ardyanto, memberikan penjelasannya.

Dokter Tonang menegaskan penyebab Bupati Sleman positif Covid-19 bukan karena vaksin.

Tonang menjelaskan, tidak serta merta orang yang telah disuntik vaksin Covid-19 langsung bisa kebal dari virus tersebut.

Meski demikian, ia mengatakan tubuh manusia membutuhkan waktu untuk membentuk antibodi yang mampu menangkal virus Covid-19.

"Dilaporkan di penelitian ilmiah, sekitar hari ke-12 setelah suntikan (vaksin) pertama, baru mulai terbentuk antibodi, tapi masih sedikit sekali," ujarnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved