Virus Corona
Stasiun Kereta Api Bakal Pakai GeNose Pendeteksi Covid-19, Akurasi 90 Persen Tarifnya Rp 20.000
GeNose C19 akan digunakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai alat pendeteksi Covid-19.
TRIBUNBANTEN.COM - GeNose C19 akan digunakan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai alat pendeteksi Covid-19.
GeNose adalah singkatan dari Gadjah Mada Electric Nose Covid-19.
Alat ini dikembangkan para peneliti di Universitas Gadjah Mada dan sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
Baca juga: Murah! GeNose Buatan UGM Bisa Mendeteksi Covid-19, Hanya Bayar Rp 15.000-Rp 20.000
Baca juga: PSBM Jawa-Bali 11-25 Januari, Pergi ke Banten Tak Wajib Rapid Test Antigen
Adapun pengambilan sampel dari GeNose C19 berupa embusan napas dan hasil tes dapat langsung diketahui hanya dalam waktu 3 menit.
Tarifnya pun diperkirakan berkisar di Rp 20.000 untuk satu kali tes dengan akurasi di atas 90 persen.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan, langkah tersebut merupakan bentuk dukungan perseroan terhadap karya anak bangsa.
“Kami menyambut baik inovasi yang dihadirkan oleh anak bangsa dalam rangka menghadirkan layanan deteksi Covid-19 yang cepat, murah, dan akurat,” ujarnya, Minggu (24/1/2021).
Menurut dia, penggunaan GeNose C19 pada transportasi kereta api merupakan kebanggaan tersendiri bagi KAI.

"Karena dapat menjadi salah satu yang pertama menerapkan inovasi tersebut," ucap Joni.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyarankan agar seluruh area publik menggunakan alat pendeteksi Covid-19, GeNose.
Apalagi, alat pendeteksi ini merupakan buatan anak bangsa.
Menurut Luhut, alat pendeteksi tersebut akan dipasarkan senilai Rp 62 juta dan telah mendapatkan izin pemakaian darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Nanti di airport kita pakai, pelabuhan laut, kereta api, di RT/RW, supermarket, hotel-hotel di mana kita kasih hanya Rp 62 juta," ujar Luhut.