LIVE STREAMING Listyo Sigit Dilantik Menjadi Kapolri, Bersumpah dengan Tangan di Atas Alkitab
Komjen Listyo Sigit Prabowo dilantik menjadi Kapolri oleh Presiden RI, Jokowi, Rabu (27/1/20221).
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Pada Rabu Pahing, 15 Agustus 2018, Jokowi kembali merombak jajaran kabinetnya. Namun, kala itu Jokowi hanya mengganti posisi Asman Abnur dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Lalu, pengumuman susunan menteri Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024 berlangsung pada Rabu Legi (23/10/2019).
Terakhir, Jokowi melakukan vaksin massal dilakukan pada Rabu tanggal 13 Januari 2021, namun tanggal tersebut jatuh pada Rabu Wage sesuai penanggalan Jawa.
Apa Makna Rabu Pon yang jadi Hari Favorit Jokowi?
Baca juga: Bisa Gratis Buat dan Perpanjang SIM, Presiden Jokowi Teken PP No 76 Tahun 2020, ini Ketentuannya
Baca juga: PROFIL Profesor Abdul Muthalib, Dokter yang Menyuntikan Vaksin Covid-19 Pertama ke Presiden Jokowi
Dikutip dari Kompas.tv, Rabu Pon merupakan weton dari Presiden Jokowi yang lahir pada 21 Juni 1961.
Meskipun demikian, tidak pernah ada yang tahu pasti alasan Jokowi melakukan reshuffle menteri pada Rabu Pon.
Pon adalah salah satu dari lima hari pasaran Jawa, yaitu, Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage. Pon berasal dari kata panyorote dino atau sinar yang menerangi hari.
Rabu Pon memiliki neptu berjumlah 14, sehingga dipercaya orang yang lahir pada weton ini memiliki sifat seperti rembulan, yakni bisa menjadi penerang dan menentramkan hati orang lain.
Direktur Lembaga Cahaya Nusanatara (Yantra), Hangno Hartono, menuturkan weton Jawa menunjukkan hidup menurut orang Jawa bisa dihitung atau diukur, sebagaimana perhitungan dalam tradisi orang Cina. Suratan manusia ditentukan oleh perhitungan yang berkaitan dengan keberadaan alam semesta.

“Misal, petani melihat panen dengan berpatokan pada bintang, demikian juga pelayaran,” ujarnya, Selasa (22/12/2020).
Mengapa demikian? Kepercayaan Jawa meyakini manusia bagian dari kosmos atau alam semesta, sehingga hal-hal yang terjadi di alam semesta bisa dihitung secara matematis.
Menurut Hangno, raja-raja di Jawa juga selalu memperhatikan perhitungan weton dalam mengambil keputusan besar.
Setiap kerajaan memiliki ahli nujum yang membantu raja membuat keputusan berdasarkan perhitungan.
Nujum yang dimaksud adalah ilmu perbintangan yang sangat kompleks, sehingga tidak hanya melihat rasi bintang, melainkan juga hal-hal lainnya yang ada di alam semesta.
Perhitungan weton juga bisa dipelajari orang awam karena sudah ada di primbon. Salah satunya kitab betaljemur adammakna.