Tragedi Sriwijaya Air

Sajadah Hijau Ditemukan Utuh, Milik YouTuber Faisal Rahman yang Seharusnya Tak Naik Sriwijaya Air

Sajadah hijau tersebut diduga milik Faisal Rahman, hal itu dibuktikan lewat salah satu satu video di Instagram-nya.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Kolase Instagram @classics_fay/TikTok r.awing08
Penemuan sajadah hijau diduga milik penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Faisal Rahman Youtuber asal Pontianak 

"Pada sore ini kami pihak DVI RS Polri Kramat Jati akan menyerahkan jenazah atas nama Asy Habul Yamin dari Forensik RS Polri Kramat Jati ke pihak manajemen Sriwijaya Air," kata Anggota Pusdokkes Polri Kombes Rudatin di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021) petang.

Manajemen Sriwijaya Air selanjutnya menyerahkan jenazah ke pihak keluarga. Jenazah Asy Habul Yamin akan dikebumikan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan.

Pihak keluarga yang masih diselimuti duka belum bisa memberikan keterangan kepada awak media yang hadir di lokasi.

Dipercaya Teruskan Bisnis Keluarga

Asy Habul dan Faisal Rahman berangkat dari Sintang ke Jakarta pada Desember 2020 lalu.

Keduanya disebut rutin ke Jakarta untuk berbelanja pakaian dalam jumlah besar. Baik Faisal dan Asyhabul, keduanya diberikan kepercayaan oleh orangtuanya mengelola bisnis pakaian. Nama tokonya Cahaya Busana Sintang.

“Ke Jakarta karena memang aktivitas keluarga ini kan pebisnis jual beli pakaian,” kata Budi Kurniawan, kerabat dekatnya.

Asyhabul Yamin, sudah mengelola Toko Cahaya Busana sejak tahun 2010. Sementara adiknya, Faisal Yamin, baru beberapa bulan terakhir dipercaya ibunya, Mariati meneruskan bisnis keluarga.

Suasana di RS Polri Sukanto, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). Rumah Sakit Polri kembali melakukan penyerahan jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 ke pihak keluarga.
Suasana di RS Polri Sukanto, Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). Rumah Sakit Polri kembali melakukan penyerahan jenazah korban Sriwijaya Air SJ182 ke pihak keluarga. (Tribunnews/Herudin)

Kepergian Faisal ke Jakarta bersama Asyhabul merupakan kali pertama dalam rangka belajar belanja pakaian untuk bisnis keluarga.

“Situasi seperti sekarang, bisnis keluarga dilimpahkan kepada anaknya, terutama yang tua. Asyhabul diminta mengajar dan mendidik adiknya cara belanja pakaian dan segala macam, karena orangtuanya pun mau mengalihkan itu semua ke anaknya. Sebelum natal sudah di sana (Jakarta), memang aktivitas mereka sering ke Jakarta-Pontianak, kadang sebulan di sini, terus ke Jakarta,” cerita Budi. (Tribunnews.com/TribunPontianak)

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved