BPS: Ekonomi Banten Tahun 2020 Minus 3,38 Persen, Terburuk dalam 9 Tahun Terakhir, Terancam Resesi 

Disampaikan, ekonomi Banten Tahun 2020 turun 3,38 persen, dibandingkan capaian Tahun 2019 yang tumbuh 5,29 persen.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Abdul Qodir
Capture YouTube BPS Provinsi Banten
Rilis BRS Pertumbuhan Ekonomi Banten Triwulan 4 2020 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten merilis perekonomian Banten tahun 2020 turun 3,38 persen dibandingkan tahun 2019 atau terendah dalam sembilan tahun terakhir.

Kondisi ini memungkinkan terjadinya resesi di Banten.

"Dan kondisi ini dapat bisa saja terjadi resesi ekonomi dengan penurunan yang mencapai minus 3,38 persen pada awal tahun ini," ujar Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana dalam keterangan di Chanel YouTube BPS, Jumat (5/2/2021).

Disampaikan, ekonomi Banten Tahun 2020 turun 3,38 persen, dibandingkan capaian Tahun 2019 yang tumbuh 5,29 persen.

Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 9,14 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Komponen Total Net Ekspor sebesar 22,71 persen.

Ekonomi Banten Tahun 2020 yang diukur berdasarkan Produk Domestk Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp 626,44 Triliun dan PDRB Perkapita mencapai Rp 47,6 Juta atau 3.270,13 USD.

"Pada tahun 2019 kemarin angka perekonomian kita masih positif di angka 5,29 persen, pada tahun 2018 juga naik di 5,77 persen dan jauh lebih baik ketimbang di nasional," jelasnya.

BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Banten Alami Penurunan di Triwulan Ke-4 Tahun 2020

BI Rilis Pertumbuhan Ekonomi Banten Selama Covid-19, Ini Hasilnya

Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana
Kepala BPS Provinsi Banten, Adhi Wiriana (Capture YouTube BPS Provinsi Banten)

Pertumbuhan ekonomi Banten yang menurun drastis tampak pada saat kuartal IV tahun 2020. 

Perekonomian Banten pada kuartal IV Tahun 2020 turun 3,92 persen dibandingkan kuartal IV Tahun 2019 (y-on-y).

Dari sisi produksi, beberapa lapangan usaha masih tumbuh positif dengan pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 12,33 persen. Dari sisi pengeluaran, kontraksi pertumbuhan terdalam terjadi pada Komponen Pengeluaran Konsumsi Pemerintah (PK-P) sebesar 22,56 persen.

Sedangkan untuk di tingkat nasional, tercatat perekonomian Provinsi Banten juga turun dengan minus 0,42 persen.

Meski begitu, ekonomi Banten lebih baik dibandingkan ekonomi beberapa provinsi lain.

Struktur perekonomian Provinsi se-Jawa pada Triwulan IV-2020 masih didominasi oleh Provinsi DKI Jakarta yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto se-Jawa sebesar 30,34 persen, kemudian diikuti oleh Provinsi Jawa Timur sebesar 24,68 persen, Provinsi Jawa Barat sebesar 22,28 persen. Sementara itu, Provinsi Banten memberikan kontribusi sebesar 6,82 persen.

BPS: Pertama Sejak 1998, Ekonomi Indonesia Alami Kontraksi

Adhi menjelaskan, perekonomian provinsi di nasional dengan catatan pertumbuhan positif didukung oleh sektor pertanian. Provinsi tersebut tersebar di wilayah Sumatera dan Timur Indonesia.

"Sedangkan Banten struktur ekonominya hanya mengandalkan Industri sehingga relatif penurunannya sangat berdampak," jelasnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved