Kompol Yuni Naik Trail & Jago Beladiri saat Memburu Bandar Narkoba, Kini Ditangkap Rekan karena Sabu
Kompol Yuni Purwanti ditangkap sesama rekannya saat masih aktif menjabat sebagai Kapolsek Astana Anyar, Kota Bandung pada Rabu (17/2/2021).
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yulis Banten
"Mereka yang terlibat ancaman sanksinya penurunan pangkat hingga bisa dipecat," ucapnya.
Ia memastikan pelayanan publik di Polsek Astana Anyar seperti pembuatan SKCK masih berjalan.
"Masih berjalan karena roda organisasi harus terus berjalan, sistem sudah berjalan walaupun ada yang tidak hadir, sakit dan sebagainya, nah pelayanan tetap berjalan kan ada wakil dan personel lainnya," ujar Erdi
Inilah profil dan sosok Kompol Yuni Purwanti sebagaimana dirangkum Tribunnews.com dari berbagai sumber:
1. Biodata Kompol Yuni Purwanti
Kompol Yuni Purwanti memiliki nama lengkap Yuni Purwanti Kusuma Dewi.
Ia adalah perwira polisi wanita (polwan) kelahiran Porong, Sidoarjo 23 Juni 1971.
Kompol Yuni merupakan Polwan angkatan 1989 sekaligus anak ketiga dari AKBP Sumardi (alm).
Dikutip dari Tribun Jabar, Kompol Yuni Purwanti adalah sosok single parent dengan dua anak.
Baca juga: Jerat Narkoba Buat Karir Kompol Yuni Terancam, Pernah Terlibat Kecelakaan Hingga 1 Pelajar Tewas
Tangkap Pengedar Narkoba Mantan Brimob
Kompol Yuni menangkap mantan anggota Brimob berinisial YN karena kedapatan menjadi bandar narkoba, Selasa (5/1/2016) malam.
Dalam penggerebekan yang berlangsung di kediaman tersangka di Perumahan Griya Keradenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, polisi berhasil mengamankan 60 gram paket sabu siap edar.
Selain itu, petugas juga menemukan senjata api organik jenis glock, sangkur, samurai, timbangan elektronik, serta alat isap sabu.
Baca juga: Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya Ditangkap Propam Diduga Pesta Narkoba di Hotel, Positif Sabu
Baca juga: Kronologi Penangkapan Kapolsek Astana Anyar dan 11 Anggotanya di Hotel di Bandung Terkait Narkoba
Kompol Yuni yang kala itu masih menjabat sebagai Kasatnarkoba Polres Bogor mengatakan sabu tersebut baru diorder dari seorang bandar besar yang saat ini masih buron.
Barang bukti 60 gram tersebut sudah dikemas dalam sembilan paket dan akan diedarkan di wilayah Bogor.
"Saat pengerebekan, polisi sempat mendapat perlawanan dari tersangka. Selain pintu rumah yang terkunci, tersangka sempat mengeluarkan tembakan," ucap Yuni, saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2016) dikutip dari Kompas.com.