Bayi Berselimut Kerudung yang Dibuang di Masjid jadi Rebutan 14 Orang Tua

Kapolsek Jetis, Iptu Edy Sucipta, mengatakan bayi itu awalnya ditemukan seorang nenek, Sugiarti (60), yang akan berbelanja di rumah tetangga.

Editor: Abdul Qodir
TRIBUNJATIM.COM/SOFYAN ARIF CANDRA
Bayi malang berjenis kelamin laki-laki ditemukan terbungkus kerudung cokelat di Masjid An-Nur, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Jumat (19/2/2021) sore. Kini, belasan orang tua berebutan ingin mengadopsi bayi tersebut. 

TRIBUNBANTEN.COM - Bayi malang berjenis kelamin laki-laki ditemukan terbungkus kerudung cokelat di Masjid An-Nur, Kecamatan Jetis, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur pada Jumat (19/2/2021) sore.

Kini, belasan orang tua berebutan ingin mengadopsi bayi tersebut.

Dikutip Tribunnews dari Tribun Jatim, Kepala Dinas Sosial P3A Ponorogo, Supriadi, mengatakan hingga Senin (22/2/2021), pihaknya telah menerima 14 permintaan adopsi. 

Supriadi mengungkapkan permintaan adopsi tersebut tak hanya berasal dari Ponorogo, melainkan juga berasal dari luar kota.

"Ke saya langsung sudah ada 14 orang. Dari luar Ponorogo juga ada," ungkap Supriadi, Senin.

Saat ini, bayi laki-laki tersebut berada di RSUD dr Harjono dalam kondisi sehat.

Supriadi menambahkan, nantinya bayi tersebut akan diserahkan ke Panti Sosial Anak dan Bayi di Sidoarjo.

Baca juga: Kabar Terbaru Nasib Si Nenek 70 Tahun yang Diduga Dibuang di Jalan, Pihak Panti Bilang Ini

Baca juga: Bayinya Meninggal Usai Terjatuh, Terungkap Wanita Ini Melahirkan di Jalan: Aku Tahu Aku yang Salah

 

"Saat ini posisi bayi masih di RSUD dr Harjono dan dalam kondisi sehat."

"Setelah dalam kondisi baik di rumah sakit kita bawa ke Panti Sosial Anak dan Bayi di Sidoarjo, dititipkan di sana," beber dia.

RSUD dr Harjono
RSUD dr Harjono (ponorogo.go.id)

Lebih lanjut, Supriadi menyebutkan bayi itu nanti akan diserahkan ke pihak keluarga jika polisi berhasil menemukan orang tuanya.

Namun, jika sampai batas waktu yang ditentukan kepolisian tak kunjung menemukan orang tua bayi, maka si anak nanti akan menjadi milik negara dan dapat diadopsi.

"Tapi jika sampai dengan batas waktu yang ditentukan kepolisian orang tua bayi tidak ditemukan maka anak tersebut menjadi anak negara dan akan diadopsikan kepada yang memang berminat," jelas dia.

Meski begitu, Supriadi mengatakan proses adopsi tidak dilakukan di Dinsos Kabupaten Ponorogo, namun di Dinsos Provinsi Jawa Timur.

Seperti diketahui, bayi tersebut diber nama Nur karena ditemukan di Masjid An-Nur.

"Karena kebetulan ditemukannya di Masjid An-Nur, jadi kita panggil Dek Nur," kata dia.

 

Baca juga: Bayi Kembar Diculik Kawanan Monyet, Orang Tua Baru Tahu Saat Anaknya Nangis, Ini Ceritanya

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved