Cerita Mantan Pramugari Depresi dan Kini Jadi ODGJ, Dirawat Yayasan dan Begini Perubahannya Sekarang

Saat disorot kamera, Muti membuang muka dan tak mau menengok ke arah Rian.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
The Sun Daily
ilustrasi pramugari 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerhati orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), Rian Kiswanto kerap membuat konten saat dirinya mengurusi ODGJ.

Para ODGJ yang terlantar di jalanan ia urus, dan bahkna Rian pun membantu mempertemukannya dengan keluarga.

Selain itu, Rian juga kerap mendatangi yayasan atau panti sosial yang khusus menangani ODGJ.

Saat dirinya mengunjungi Yayasan Darul Ihsan di Tasikmalaya, ia menemui seorang wanita ODGJ mantan Pramugari.

Kisah itu terungkap lewat video yang diunggahnya pada 14 Februari 2021 di channel YouTube-nya, RianTV.

Wanita tersebut bernama Muti.

Baca juga: Aldi Taher Buat Lagu Unuk Nissa Sabyan, Pemerhati ODGJ: Harus Secepatnya Ditangani

Baca juga: Viral, Kisah Kakek Muin Jualan Sandal dalam Keadaan Stroke, Pernah Seharian Dagangan Tak Laku

"Ini ada bekas pramugari. Pantesan tinggi badannya," kata Rian di videonya.

Rian pun mencoba menyapa Muti, dan menanyakan namanya.

Muti yang terlihat malu-malu hanya singkat menyebutkan namanya.

Saat disorot kamera, Muti membuang muka dan tak mau menengok ke arah Rian.

Muti yang berambut pendek itu terlihat malu-malu saat diberi makanan olen Rian.

"Suka, terimakasih," ucap Muti.

Tak dijelaskan cerita bagaimana Muti mengalami stres hingga tinggal di yayasan tersebut.

Namun singkat diceritakan kalau Muti awalnya sempat agresif saat awal waktu tiba di yayasan.

"Galak dulunya, sekarang udah aktif lagi," kata seorang perawat.

Di yayasan tersebut ada sekitar 200 ODGJ yang dirawat di sana.

Yayasan Darul Ihsan tersebut milik H Supratman.

Supratman sengaja membuat rumah tinggalnya untuk menampung para ODGJ, agar mereka merasa nyaman.

Supratman dibantu beberapa pengasuh untuk mengurusi para ODGJ.

Kisah Pelajar Alami Stress karena Banyak Tugas

Diduga lantaran beban tugas daring dari sekolahnya, seorang siswi SMA di Gowa, Sulawesi Selatan berinisial MI (16) nekat bunuh diri dengan meminum racun, Sabtu (17/10/2020).

"Koban bunuh diri akibat depresi dengan banyaknya tugas-tugas daring dari sekolahnya," tutur Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Jufri Natsir.

Jufri menyebut, korban kerap bercerita pada teman-temannya perihal sulitnya akses internet di kampung.

"Di mana korban sering mengeluh kepada rekan-rekan sekolahnya atas sulitnya akses internet di kediamannya yang menyebabkan tugas-tugas daringnya menumpuk," kata Kasat Reskrim.

Baca juga: Suami Bunuh Istri Muda, Sempat Gantung Diri agar Dikira Bunuh Diri, Simak Hasil Investigasi Polisi

Baca juga: 7 Kisah Mengerikan di Apartemen Kalibata City: Mulai Prostitusi, Bunuh Diri hingga Mutilasi

Mirisnya, MI merekam aksi bunuh dirinya dalam sebuah video.

Rekaman ponsel berdurasi 32 detik itu menunjukkan detik-detik ketika korban meminum racun rumput.

Saat itu, keluarga MI memang tengah berkebun dan hanya adiknya, IR (8) yang berada di dalam rumah.

Ditemukan adiknya IR terkejut saat mendapati kakaknya terbujur kaku di bawah tempat tidurnya pada Sabtu (17/10/2020) pagi.

Melihat hal tersebut, IR kemudian memanggil kedua orangtua korban.

"Korban ditemukan pertama kali oleh adiknya, sebab saat kejadian seluruh anggota keluarganya tengah berkebun," kata Jufri.
Polisi menemukan cangkir teh berisi cairan biru serta kemasan racun rumput tak jauh dari jasad korban.

Ditemukan pula telepon selular yang merekam aksi bunuh diri korban.

Keluarga menolak otopsi dan memilih memakamkan MI sekitar pukul 16.00 Wita.

Bunuh diri bisa terjadi saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Baca juga: Artis Asal Korea Selatan Meninggal Dunia, Sempat Mencoba Bunuh Diri

Baca juga: Pasien Covid-19 Bunuh Diri Lompat dari Lantai 13 Rumah Sakit, Perawat Sempat Berusaha Menahan

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,

Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/

sebagian Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Korban Bunuh Diri karena Depresi Banyaknya Tugas Online dan Sulitnya Akses Internet"

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved