Cerita Warga di Dekat Bendungan Sindang Heula Serang, Dulu Sering Bertani di Sana
Seorang warga, Siti menuturkan dirinya memiliki tanah seluas 1.000 meter yang dibayar oleh pemerintah pada tahun 2016.
Penulis: Khairul Maarif | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif
TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Kampung Pasagi Kembang, Kelurahan Sindangheula, Kecamatan Pabuaran letaknya berdekatan dengan Bendungan Sindangheula.
Beberapa warga yang tinggal di kampung ini mengaku tanahnya dibeli pemerintah untuk pembangunan Bendungan Sindangheula
Seorang warga, Siti menuturkan dirinya memiliki tanah seluas 1.000 meter yang dibayar oleh pemerintah pada tahun 2016.
Siti mengungkapkan penawaran tanahnya sudah dilakukan pada tahun 2013.
"Iya pokoknya mah 2013 orang pemerintah datang terus 2016 tanah saya dibayar," ujarnya kepada TribunBanten.com, Kamis (4/3/2021)
Ibu lima anak ini juga mengaku tanahnya dijual dengan harga Rp 50.000 permeter.
"Totalnya sekitar Rp 50 juta itu juga sehari habis buat dibagiin ke anak-anak," ungkapnya.
Baca juga: SIANG INI, Presiden Jokowi Resmikan Bendungan Sindangheula Serang Senilai Rp458,9 Miliar
Baca juga: Resmikan Bendungan Sindang Heula Banten, Jokowi Harap Bisa Jadi Destinasi Wisata Baru
Sebelum dibeli pemerintah, Siti menuturkan tanahnya sangat produktif karena selalu menghasilkan berbagai hasil pertanian.
"Padi, Palawija, terong dan kacang panjang, setelah panen padi diganti terong, setelah itu diganti lagi ke kacang panjang," tuturnya.
Dari hasil bertaninya tersebut ada yang dijual dan ada juga yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
"Ada yang dipakai buat makan, sisanya kadang dijual," tambahnya.
Bertani sudah digelutinya sejak puluhan tahun bersama sang suami.
"Ya semenjak dijual udah suami saya bekerja jadi kuli bangun rumah aja," ucapnya.
Ibu lima anak ini mengungkapkan dirinya adalah orang pribumi asli Kampung Pasagi Kembang.