Virus Corona

Seberapa Efektif Vaksin Covid-19 Melawan Varian Baru Virus Corona? Berikut Penjelasannya

Varian baru virus corona mulai muncul pada Desember 2020, sejak itu ilmuwan terus menyelidiki soal varian baru tersebut.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona | Covid-19- Jumlah pasien positif dan meninggal karena Covid-19 di Indonesia terus bertambah. Virus corona jenis baru ini menyerang saluran pernapasan. 

Data menunjukkan, varian virus itu pertama kali muncul di Afrika Selatan pada bulan Oktober dan sejak itu menyebar ke negara lain, termasuk AS.

Varian virus corona ini juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ulang.

Sebuah studi vaksin di Afrika Selatan menemukan, 2% orang yang pernah memiliki versi virus corona ini telah terinfeksi ulang.

3. Varian P1

Varian P.1 dari Brasil, pertama kali terdeteksi di pertengahan Januari, pada pelancong dari negara bagian Amazonas di Brasil yang pergi ke Jepang.

Tampaknya varian baru virus corona ini mengandung mutasi yang meningkatkan kekhawatiran tentang penularan dan potensi infeksi ulang.

Manaus, kota terbesar di wilayah Amazon, mengalami lonjakan kasus pada bulan Desember, meskipun 75% populasi sudah terinfeksi pada bulan Oktober.

Lima kasus varian baru virus corona ini telah dilaporkan oleh CDC di AS di Minnesota, Oklahoma, Maryland dan Florida.

Baca juga: Waspada! BMKG Rilis Peringatan Dini 26 Wilayah Berpotensi Cuaca Ekstrem Besok, Selasa 9 Maret 2021

Baca juga: Indomaret Group Buka Lowongan Kerja Terbaru Maret 2021 untuk Lulusan SMP,SMA/SMK dan D3

4. Varian CAL.20C

Melansir TODAY, varian baru virus corona lainnya adalah CAL.20C, yang mana saat ini menyumbang setengah dari kasus COVID-19 di California Selatan.

Menurut penelitian dari Cedars-Sinai Medical Center di LA Untuk mendeteksi strain tersebut, para peneliti awalnya melihat 10.000 sampel Covid-19 dari negara bagian pada bulan Maret dan menemukan sampel paling awal dari strain tersebut pada bulan Juli, kata Plummer, rekan penulis penelitian tersebut.

Pada pertengahan hingga akhir Januari, jenis baru ini mewakili lebih dari 30% kasus di seluruh negara bagian dan lebih dari 40% di California Selatan.

Pada pertengahan Februari, para peneliti telah menemukan CAL.20C di 19 negara bagian, Washington, D.C., dan enam negara asing.

Data pada tahap ini menunjukkan, bahwa varian baru virus corona ini lebih mudah menyebar daripada strain lain.

Di Ohio, para peneliti di Wexner Medical Center di Columbus telah menemukan dua galur baru SARS-CoV-2.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved