Virus Corona

Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia dan Siap Didistribusikan, Ini Perbedaan dengan Vaksin Sinovac

Vaksin AstraZeneca dikabarkan telah tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021) kemarin.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
TribunBanten.com/Desi Purnamasari
Dosis vaksin Covid-19 yang akan disuntikkan kepada sejumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Rangkasbitung, Lebak, Senin (25/1/2021) pagi. 

TRIBUNBANTEN.COM - Vaksin AstraZeneca dikabarkan telah tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021) kemarin.

Melansir Warta Kota, sebanyak 1.113.600 vaksin, dengan total berat 4,1 ton. vaksin AstraZeneca itu akan didistribusikan langsung ke berbagai wilayah.

Sementara vaksun Sinovac telah lebih dulu hadir dan telah disuntikkan kepada jutaan warga.

Dikutip dari Kompas.com, dengan kedatangan vaksin AstraZeneca, artinya ada dua jenis vaksin yang akan segera digunakan di Indonesia, yakni Sinovac dan AstraZeneca.

Baca juga: Seberapa Efektif Vaksin Covid-19 Melawan Varian Baru Virus Corona? Berikut Penjelasannya

Baca juga: Apa Bedanya Vaksinasi Covid-19 Program Pemerintah dan Jalur Mandiri? Berikut Penjelasannya

Namun apa beda kedua vaksin itu?

1. Teknologi vaksin

Vaksin AstraZeneca

Vaksin AstraZeneca-Oxford adalah vaksin vektor adenovirus simpanse.

Ini berarti bahwa tim pengembang vaksin mengambil virus yang biasanya menginfeksi simpanse, dan dimodifikasi secara genetik untuk menghindari kemungkinan konsekuensi penyakit pada manusia.

Virus yang dimodifikasi ini membawa sebagian dari Covid-19 coronavirus yang disebut protein spike, bagian menonjol seperti paku yang ada di permukaan virus corona SARS-CoV-2.

Saat vaksin dikirim ke sel manusia, ini memicu respons kekebalan terhadap protein spike, menghasilkan antibodi dan sel memori yang akan mampu mengenali virus penyebab Covid-19.

Vaksin vektor adenovirus telah dikembangkan sejak lama, khususnya untuk melawan malaria, HIV, dan Ebola.

Vaksin Sinovac

Sementara vaksin yang dibuat Sinovac menggunakan inactivated virus atau virus utuh yang sudah dimatikan.

Tujuannya adalah memicu sistem kekebalan tubuh terhadap virus tanpa menimbulkan respons penyakit yang serius.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved