Mengenal Masyarakat Baduy via Buku 'Gerimis di Tanah Titipan Kanekes' dan Pameran Seni di Perpusnas
Kisah masyarakat Baduy di Banten ditulis dalam bentuk buku serta dipamerkan di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
TRIBUNBANTEN.COM, BANTEN - Kisah masyarakat Baduy di Banten ditulis dalam bentuk buku serta dipamerkan.
Pameran tunggal sekaligus launching buku karya seniman seni rupa Indonesia, Jenny Mahastuti, berjudul Gerimis di Tanah Titipan Kanekes digelar di Gedung Perpustakaan Nasional, Jakarta, Rabu (10/3/2021).
Baca juga: Kawasan Wisata Adat Baduy Dalam Ditutup untuk Umum Selama 3 Bulan
Baca juga: Temukan Durian Lokal Terbaik Banten di Desa Adat Baduy, Hanya Rp 25 Ribu - Rp 30 Ribu Per Buah
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy membuka acara tersebut.
Andika Hazrumy mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Jenny karena telah mengangkat kebudayaan masyarakat Baduy sebagai karya seni sehingga dapat bersama-sama dijaga kelestariannya.
"Sampai-sampai saya sengaja mengkhususkan waktu membaca draft buku ini dulu hampir satu minggu ketika diminta untuk membuat kata pengantarnya," kata Andika dalam acara yang dihadiri oleh sejumlah seniman dan aktivis kebudayaan seperti Sukmawati Soekarno Putri, dan Meutya Hatta.
Di kesempatan itu, tampak hadir Don Hasman, fotografer yang pernah mempopulerkan masyarakat Baduy melalui bukunya yang berjudul Urang Kanekes.
Andika sendiri didampingi Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten Agus Setiawan.
Andika mengapresiasi semua upaya-upaya mengangkat kearifan lokal dan kebudayaan di Banten dari pihak mana pun.
Mewakili Pemprov Banten dan warga Banten, Andika merasa bangga jika kekayaan budaya Banten dapat mendunia.
"Dan kepopuleran tersebut pastinya disertai dengan upaya-upaya pelestarian," katanya.
Andika mengatakan, Buku Sketsa dan Puisi “Gerimis di Tanah Titipan Kanekes” karya Jenny sangat kaya akan nilai seni dan budaya.
Sketsa dan puisi di buku tersebut menggambarkan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal masyarakat adat Desa Kanekes atau yang lebih dikenal dengan Masyarakat Baduy di Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Sebagai sebuah mahakarya, Andika berharap buku ini dapat menjadi “duta” yang dapat meningkatkan eksistensi Masyarakat Baduy sebagai masyarakat adat yang memegang nilai-nilai tradisi.
"Dari tradisi dan kearifan lokal masyarakat Baduy, kita belajar tentang kesederhanaan dan pelestarian lingkungan yang hakiki," katanya.
Jenny sendiri dalam sambutannya mengatakan, dirinya menghabiskan waktu hampir 16 tahun sampai akhirnya bisa menggelar pameran tunggal dan merilis buku tersebut.


 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					![[FULL] Ulah Israel Buat Gencatan Senjata Gaza Rapuh, Pakar Desak AS: Trump Harus Menekan Netanyahu](https://img.youtube.com/vi/BwX4ebwTZ84/mqdefault.jpg) 
				
			 
											 
											