Mahasiswa UIN Tewas Usai Diklat Pencak Silat: Ikut Kegiatan Fisik 10 Jam hingga Akhirnya Dibubarkan

Insiden mahasiswa meninggal dunia setelah mengikuti kegiatan pendidikan dan latihan di Unit Kreativitas Mahasiswa (UKM) kembali terjadi.

Editor: Glery Lazuardi
surya.co.id/benni indo
Kasat Reskrim Polres Batu, AKP Jeifson Sitorus (kanan) saat memberikan keterangan mengenai kasus meninggalnya dua peserta diklat Pagar Nusa UIN Malang, Senin (8/3/2021) dan para civitas UIN Maliki Ibrahim dan WR 3 UIN Maliki Ibrahim, Dr Isroqun Najah (batik putih membelakangi kamera) saat berada di halaman depan RS Karsa Husada, Kota Batu (kiri). 

Kegiatan fisik diklat Pagar Nusa, Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, yang merenggut dua nyawa pesertanya, berlangsung selama 10 jam dalam sehari.

Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polres Batu, Ajun Komisaris Jeifson Sitorus menerangkan hal itu saat ditemui di Polres Batu, Senin (8/3/2021).

"Dalam rundown kegiatan panitia, kegiatan fisik itu berlangsung antara 9 sampai 10 jam sehari," ujarnya, Senin (8/3/2021).

Polisi tengah mendalami penyebab pasti meninggalnya dua orang peserta dari Lamongan dan Bandung.

Pihaknya juga mencari informasi tahapan pembaiatan peserta baru.

Baca juga: SOSOK Mahasiswa Untirta yang Tewas Usai Kegiatan Mapala, Sang Petualang Alam Asal Banten

Baca juga: Fadli Meninggal Usai Acara Mapala Untirta, Semasa Hidup Aktif di Organisasi dan Dikenal Ramah

Penyelidik Satreskrim Polres Batu juga datang Lamongan, rumah duka M Faisal Lathiful Fakhri, untuk mendalami keterangan.

Sedangkan korban yang berasal dari Bandung, Miftah Rizki Pratama, polisi sudah menerima data dan informasinya.

Pasalnya, jenazah Miftah masih berada di Kota Batu hingga Minggu (7/3/2021) sore.

“Jika ada dugaan tindakan pidana, kami proses, walaupun sudah dimakamkan. Tergantung hasil penyelidikan, kalau ada proses pidana di sana sebelum meninggal, maka akan dilakukan otopsi juga,” kata Jeifson.

Sejauh ini, polisi belum bisa melakukan tindakan hukum. Pihak keluarga Miftah belum bersedia untuk otopsi.

Sejumlah peserta dan panitia juga telah dimintai keterangan, termasuk Wakil Rektor 3 UIN Malang, Isroqun Najah.

Diterangkan Jeifson, almarhum Miftah sempat mengambil air wudhu untuk salat ashar sebelum meninggal dunia.

Sedangkan almarhum Faisal sudah terlebih dahulu mengeluh sakit kemudian mendapat pertolongan.

Keduanya saat itu berada di Coban Rais untuk mengikuti agenda diklat.
Faisal kemudian dilarikan ke Puskesmas Karangploso.

Nyawa Faisal tidak bisa diselamatkan begitu tiba di Puskesmas Karangploso.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved