Pemimpin Aliran Hakekok Kembali Gelar Ritual, Abah A Diduga Ajak Pengikut yang Sudah Taubat

Bupati Pandeglang, Irna Narulita pun khawatir bila pengikut yang sudah taubat akan kembali lagi mengikuti aliran Hakekok.

Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Tribunbanten.com/Marteen Ronaldo Pakpahan
Rumah milik A (52), pimpinan dugaan aliran sesat Hakekok di Desa Karangbolong, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang, diberi garis polisi pada Jumat (12/3/2021). Sebelumnya polisi mengamankan 16 orang anggota kelompok aliran Bakekok di desa tersebut usai laporan ritual mandi bareng antara laki-laki dan perempuan hingga anak-anak tanpa busana. 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemimpin aliran sesat Hakekok beserta beberapa pengikutnya diduga kembali melakukan ritual setelah dibina di Pondok Pesantren Abuya Muhtadi.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita pun khawatir bila pengikut yang sudah taubat akan kembali lagi mengikuti aliran Hakekok.

Irna Narulita dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Minggu (14/3/2021) mengatakan pimpinan aliran Hakekok, Abah A diduga kembali melakukan ritual pada Minggu (14/3/2021) pukul 02.30 WIB pagi tadi.

Setelah ritual dilakukan dan diketahui, Abah A langsung kembali digiring ke Polres Pandeglang.

Irna mengaku khawatir jika Abah A ini akan menganggu anggota lain yang sudah mulai kembali ke jalan yang benar.

Bupati Pandeglang, Irna Narulita usai menjalani vaksin Covid-19, Senin (25/1/2021)
Bupati Pandeglang, Irna Narulita usai menjalani vaksin Covid-19, Senin (25/1/2021) (TribunBanten.com/Wijanarko)

"Saya boleh jujur ini ya walaupun belum bisa mendeklarasikan, nanti tanyakan juga oleh Kapolres. Karena pukul 02.30 WIB pagi tadi Abah A itu kami giring ke Polres, karena mereka melakukan ritual lagi."

"Kemudian bisa ditanyakan ke Kapolres karena baru 02.30 WIB tadi menjelang subuh, mereka melakukan hal lagi. Kami khawatir anggota lain yang sudah kembali sudah bersyahadat diganggu lagi oleh Abah A," ungkap Irna dikutip dari Kompas TV.

Saat ditanya perihal detail ritual yang dilakukan, Irna mengaku tidak begitu paham.

Baca juga: Pemimpin Aliran Hakekok Abah Arya dan 15 Pengikutnya Dibina di Ponpes, Alasannya Kurang Ilmu Agama

Baca juga: Pengakuan Pemimpin Aliran Hakekok di Pandeglang, Ajarkan Ritual Mandi Bareng untuk Hapus Dosa

"Saya tidak paham ya dengan bahasa-bahasa yang tidak dipahami oleh pengawas disana. Ada dari TNI ada Polres dari Polsek ya, nanti bisa ditanyakan detailnya karena itu bukan ranah saya. Nanti bisa dijabarkan hal-hal yang memang sangat prihatin lah," terangnya.

Namun terlepas dari ritual yang kembali dilakukan oleh Abah A, Irna menegaskan bahwa kegiatan di ponpes untuk anggota aliran Hakekok lainnya akan tetap berjalan sesuai jadwal.

Pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan ketat, tapi tetap tidak akan membuat anak-anak disana menjadi stres.

Ia juga ingin agar para pengikut aliran Hakekok Balakasuta ini bisa nyaman disana layaknya tinggal di rumah sendiri.

"Jadi tetap kami lakukan jadwal hari ini, kami lakukan tadi dari Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak hadir, dari Dinas Pendidikan juga hadir untuk memberikan pembekalan. Sampai sholat Zuhur dan Ashar berjamaan dari ponpes," ungkapnya.

Baca juga: 6 FAKTA Aliran Hakekok Ritual Pria-Wanita Mandi Bareng, Bagian dari Balatasuta, Pernah Dibina MUI

Baca juga: Pengikut Aliran Hakekok Diajak Mandi Bugil Untuk Hapus Dosa, Pemimpinnya Simpan Kondom dan Keris

Pihaknya juga melakukan pengawasan yang ketat namun tidak sampai membuat anak-anak mantan para pengikutnya merasa stres.

"Karena ada hak-hak anak yang kami jaga disana. Psikolog juga ada disana, petugas kami kesejahteraan sosial anak juga ada disana, agar mereka nyaman seperti rumah mereka sendiri," imbuhnya.

Halaman
123
Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved