Anton Medan Meninggal Dunia
Anton Medan Meninggal Dunia, Pernah Menangis di Sidang Ikan Asin Pablo Benua: Dia Enggak Bunuh Orang
Sidang kasus video ikan asin yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020) lalu, membuat Anton Medan menangis.
Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla
TRIBUNBANTEN.COM - Mubalig Ramdhan Effendi atau yang dikenal dengan nama Anton Medan meninggal dunia pada Senin (15/3/2021).
Anton Medan dikabarkan tutup usia di kediamannya di Cibinong, Bogor, Jawa Barat pada Senin sore.
Ketika ia masih hidup Anton Medan ternyata pernah ada dalam momen sidang 'ikan asin' yang melibatkan terdakwa Galih Ginanjar, Rey Utami dan Pablo Benua.
Sidang kasus video ikan asin yang digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (6/1/2020) lalu, membuat Anton Medan menangis.
Melansir dari Kompas.com, Anton Medan mengatakan kedatangannya ke sidang tersebut untuk mendukung Pablo Benua sebagai sesama mualaf dan keturunan tionghoa.
Anton Medan pun merasa iba dengan masalah hukum yang menimpa Pablo Benua.
"Saya katakan kita enggak boleh dendam dan suudzan. Makanya saya minta segalanya dimediasi supaya selesai, saya katakan damai saja," ujar Anton dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Asal Nama Anton Medan Terinspirasi Dari Anak yang Dibuang, Diberi Nama Muslim Oleh KH Zaenudin MZ
Baca juga: Anton Medan Meninggal Dunia, Pernah Memotivasi Ratusan Warga Binaan di Serang: Lupakan Masa Lalu
Kemudian tak berselang lama, Anton Medan langsung menangis tersenggal hingga ucapannya tidak dapat terdengar dengan jelas.
Pablo Benua yang melihat itu pun segera menenagkan Anton Medan.
Lalu, setelah Anton Medan tenang, ia kembali berujar jika Pablo Benua bukanlah penjahat dan tidak berhak diadili.
"Dia bunuh orang enggak, narkoba enggak, nipu engak, mencuri enggak," ujar Anton.
Melihat didukung dengan Anton sekeras itu, pablo Benua dan Rey Utami merasa terharu.

Perlu diketahui, Galih Ginanjar menghina Fairuz A Rafiq, mantan istrinya, melalui akun YouTube Pablo Benua dan Rey Utami.
Fairuz melaporkan Galih, Rey, dan Pablo terkait video "Bau Ikan Asin" ke Polda Metro Jaya, Semanggi, Jakarta Selatan, Senin (1/7/2019) didampingi kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea.
Ketiganya diduga melanggar Pasal 27 Ayat 1 juncto Pasal 43 Ayat 1 dan atau Pasal 27 Ayat 3 juncto Pasal 45 Ayat 1 UU RI Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE dan atau Pencemaran Nama Baik dan atau fitnah Pasal 310 dan 311 KUHP.
Meninggalnya pemuka agama keturunan Tionghoa ini telah dikonfirmasi oleh Ketua Umum Persatuan Islam Tionghoa (PITI), Ipong Hembiring Putra, Senin (15/3/2021).
Anton Medan dikabarkan meninggal setelah berjuang melawan penyakit yang diidapnya.
"Iya benar, karena stroke dan diabetes," ujar Ipong saat dihubungi Kompas.com. Namun, belum diketahui mengenai prosesi pemakaman.
Asal-Usul Nama Anton Medan
Nama Anton Medan mungkin terdengar 'angker' bagi orang-orang yang hidup di tahun 1970-1980-an.
Sebab dulu ia dikenal sebagai seorang preman dan penjahat yang cukup ditakuti.
Namun seiring berjalannya waktu, Anton Medan pun bertaubat dan menjadi seorang muslim yang taat.
Baca juga: Anton Medan Meninggal Dunia, Pernah Memotivasi Ratusan Warga Binaan di Serang: Lupakan Masa Lalu
Baca juga: Anton Medan Meninggal Dunia di Bogor Senin Sore Ini
Dalam tayangan YouTube Kapanlagi.com, pria kelahiran Tebing Tinggi, Sumatra Utara, 10 Oktober 1957 ini menceritakan asal usul nama Anton Medan.
Anton Medan yang bernama asli Tan Hok Liang ini pernah mendekam di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan pada tahun 1979.
"Saat saya pergi ke jakarta kan (seperti) anak ilang, gak ada saudara. Kebetulan temen-temen ada yang nemuin anak kecil dibuang namanya Anton di Kampung Duri. Yaudah dipakai nama itu," kata Anton Medan.
Karena nasibnya serupa, akhirnya nama Anton pun melekat kepada dirinya.
Baca juga: Setahun Kepergian Ashraf Sinclair, BCL Menyesal Lakukan Ini Saat Detik-Detik Suami Meninggal Dunia
Baca juga: Suami Prita Laura sekaligus Vokalis KSP Band, Marthin Saba Meninggal Dunia
Lalu, saat dirinya tersandung kasus kerusuhan di Rutan Polda Metro Jaya, Anton Medan serta ratusan napi lain harus dipindahkan ke LP Nusakambangan.
"Kebetulan dalam perjalanan ke Nusakambangan, ada 3 yang namanya Anton. Satu dari Bangka, satu Ambon, dan satu saya Medan," terangnya.
Saat berhijrah dan memutuskan menjadi seorang mualaf, Anton Medan diberi nama muslim oleh ustaz ternama KH Zaenuddin MZ.
Ia diberi nama muslim Muhammad Ramdhan Effendy.
Sebagian artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Terungkap Faktor yang Mengakibatkan Anton Medan Histeris Saat Menghadiri Sidang Trio Bau Ikan Asin.