Viral Kisah Polisi Abrip Asep, Dinyatakan Meninggal Saat Tsunami Aceh, Kini Ditemukan Hidup di RSJ
Anggota Brimob bernama Bripda Asep sudah dinyatakan meninggal dunia saat ditugaskan ke Aceh, hingga diberi gelar Anumerta.
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
Sementara pria di sebelahnya yang diduga adalah rekan dari Asep tampak begitu bahagia bisa bertemu temannya itu.
"Ni leting kita 351, Asep alhamdulillah diektemukan. Sep jempol sep," ucap pria di video itu.
Hingga berita ini dipublikasikan masih diupayakan mendapat konfirmasi dari instansi resmi.
Sebelumnya dilaporkan sebanyak 673 Brimob yang ditugaskan di Aceh dan yang diperbantukan dari Mabes Polri hilang akibat tsunami Aceh 2004.
Dari Jumlah itu sebanyak 548 Brimob organik, sedangkan 125 merupakan Brimob yang diperbantukan.
Tsunami Aceh
Tsunami Aceh terjadi tepat pada 16 tahun yang lalu. Tsunami Aceh yang merupakan bencana alam terbesar itu terjadi pada 26 Desember 2004.
Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia.
Gempa yang terjadi, bahkan disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.
Kejadian itu terjadi pada hari Minggu, hari yang semestinya bisa digunakan oleh masyarakat untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, dan menikmati libur akhir pekan bersama.
Baca juga: Indonesia Masuk 35 Negara Rawan Bencana, Luhut Binsar: Hati-hati Desa Berpotensi Terdampak Tsunami
Baca juga: BMKG: 91 Kali Gempa di Banten Selatan Selama Januari, Waspada Potensi Gempa dan Tsunami
Tsunami Aceh didahului gempa yang terjadi pada pukul 07.59 WIB. Tidak lama setelah itu, muncul gelombang tsunami yang diperkirakan memiliki ketinggian 30 meter, dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.
Gelombang besar nan kuat ini tidak hanya menghanyutkan warga, binatang ternak, menghancurkan pemukiman bahkan satu wilayah, namun juga berhasil menyeret sebuah kapal ke tengah daratan.
Kapal itu ialah Kapal PLTD Apung yang terseret hingga 5 kilometer dari kawasan perairan ke tengah daratan.
Sehari setelah kejadian, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana alam tsunami Aceh ini sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi. Sejak saat itu, bantuan internasional pun berdatangan untuk menolong masyarakat yang terkena bencana tsunami Aceh.
Termasuk pesawat militer dari Jerman hingga kapal induk milik Amerika Serikat didatangkan ke lokasi bencana. Selang beberapa hari dan proses pencarian korban terus digencarkan, PBB pada 4 januari 2005, mengeluarkan taksiran awal bahwa jumlah korban tewas akibat tsunami Aceh sangat mungkin melebihi angka 200.000 jiwa.