Pemuda di Pandeglang Ini Lakukan Budidaya Ikan Cupang di Tengah Pandemi, Omsetnya Jutaan Rupiah
Tidak tanggung-tanggung, omset yang ia peroleh dari hasil budidaya ikan cupang sekitar Rp 3-5 juta rupiah perbulannya.
Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Dea Pratama (27), pemuda asal Pandeglang untuk berani berinovasi dan keluar dari zona nyaman dimasa pandemi Covid-19.
Pemuda asal Kampung Juhut, Kelurahan Juhut, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang ini mampu membuat budidaya ikan cupang hias yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Tidak tanggung-tanggung, omset yang ia peroleh dari hasil budidaya ikan cupang sekitar Rp 3-5 juta rupiah perbulannya.
"Alhamdulilah setiap bulannya kita mendapatkan omset 3-5 juta rupiah dari hasil ikan cupang ini," katanya saat ditemui di kediamannya, Senin (22/3/2021).
Di lahan seluas seratus meter miliknya, Ia berhasil membudidaya berdabagai jenis ikan cupang hias, mulai dari ikan cupang jenis koi galaxy kuper, nemo galaxy serta berbagai jenis ikan cupang lainya.
Baca juga: Ikan Arwana dan Cupang Jadi Primadona di Pasar Ikan Hias Taman Sari Kota Serang Banten
Baca juga: VIRAL Iseng Tawarkan Cupang Miliknya pada Susi Pudjiastuti, Pria Ini Tak Menyangka Pesannya Dibalas
Harga ikan cupang dari hasil budidayanya dijual dengan harga bervariatif, mulai dari Rp 100 ribu rupiah per ekor hingga Rp 2 juta rupiah per ekornya.
"Kalau jenisnya banyak ada koi galaxi kuper, nemo galaxi, adapun untuk harganya mulai dari 100 ribu rupiah hingga dua juta rupiah kita jual," ujarnya.
Dea mengatakan, aktivitas budidaya ikan cupang ini sudah ia lakoni selama dua tahun, namun di tengah pandemi covid-19 sekarang ini menjadi berkah tersendiri.
Pasalnya, ikan cupang hasil budidayanya ini banyak diburu para penghobi ikan hias dari berbagai daerah di Indonesia.
"Saya sudah dua tahun bergelut dibudidaya ikan cupang, tapi di masa pandemi saat ini alhamdulilah omset meningkat. Yang beli kesini bukan hanya di Pandeglang saja, tapi seperti Bogor, Depok, Sukabumi, bahkan sama ke NTT," terangnya.