Tolak Ditawari Jabat Ketum Demokrat, Rizal Ramli Ternyata Bersahabat dengan SBY, Begini Pengakuannya
Tokoh ekonomi Rizal Ramli mengaku pernah ditawari menjabat ketua umum Partai Demokrat. Namun, mantan menteri di beberapa era pemerintah itu menolak.
TRIBUNBANTEN.COM - Tokoh ekonomi Rizal Ramli mengaku pernah ditawari menjabat ketua umum Partai Demokrat.
Namun, mantan menteri di beberapa era pemerintah itu menolak.
Dia mengaku bersahabat dengan Susilo Bambang Yudhoyono, mantan ketua umum Partai Demokrat.
Pernyataan itu disampaikan Rizal Ramli pada saat berbicara dengan pengamat hukum tata negara Refly Harun di kanal YouTube Refly Harun, pada Senin (22/3/2021).
Baca juga: Ternyata Berkas Hasil KLB Demokrat Belum Lengkap, Menkumham Beri Waktu 7 Hari
Baca juga: Kubu Moeldoko Ungkap SBY Kuasai Demokrat Secara Absolut Sejak Anas Urbaningrum Dilengserkan
Awalnya Rizal Ramli mengaku pernah ditawari menjadi ketua umum partai pada akhir 2017 setelah dirinya keluar dari pemerintahan Presiden Joko Widodo ( Jokowi).
Hal itu ia bahas mengingat isu perpecahan dalam Partai Demokrat yang baru-baru ini bergulir.
Walaupun diminta menerima tawaran itu, Rizal menolak.
Ia menyebut sempat ada beberapa pertemuan makan siang untuk membahas permintaan itu.
"Habis itu saya masih mikir-mikir, sampai ada pertemuan kedua dan ketiga," kata Rizal Ramli.
Diketahui permintaan itu datang langsung dari salah satu pendiri Partai Demokrat, Ventje Rumangkang.
Rizal Ramli mengaku tidak enak karena baru saja menyelesaikan jabatannya di masa pemerintahan Jokowi.
"Tapi akhirnya saya putuskan, Pak Ventje, mohon maaf. Saya putuskan untuk tidak terlibat karena saya baru keluar dari pemerintahan Jokowi," jelas Rizal.
Selain itu, Rizal juga memikirkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Ia menyebut persahabatan dengan SBY sudah muncul sejak masa pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
"Kedua, apapun SBY itu teman lama saya. SBY itu banyak sejarah sama saya," ungkap mantan Menteri Keuangan ini.
"Saya kasih contoh, pada saat dia diangkat menjadi Menteri Pertambangan dan Energi oleh Gus Dur, dia sebetulnya enggak terima," tutur Rizal.
Saat itu Rizal masih berada di luar pemerintah yang berkuasa.
"Dia (SBY) tidak terima karena dia pengin jadi jenderal penuh dulu baru terjun ke dunia politik," ungkap Rizal.
"Kelihatan dia sedih waktu itu," komentar Refly Harun.
Namun Gus Dur bersikeras mengangkat SBY menjadi menteri dalam kabinetnya.
Rizal kemudian membantu dalam hal-hal teknis karena dimintai pertolongan oleh SBY.
Baca juga: Berkas Hasil KLB Partai Demokrat Sampai di Kemenkumham, Jhoni Allen: Yakin Diterima Pemerintah
Baca juga: Datang Rapat Komisi V DPR, Jhoni Allen Dapat Ucapan Selamat, Kader Demokrat versi AHY Beri Respon
"SBY dianggap cerdas untuk jadi Menteri SDM," kata mantan Menko Kemaritiman ini.
"Kedua, dia minta tolong sama saya waktu itu, 'Mas Rizal, saya enggak ngerti apa-apa soal SDM, tolong Mas Rizal sama timnya bantuin saya. Apa yang kita harus kerjakan satu tahun ke depan?'," lanjut Rizal.
"Jadi banyak sejarah hubungan saya sama SBY," tambah dia.
Artikel ini telah tayang di tribunkaltim.co dengan judul Blak-blakan ke Refly Harun, Rizal Ramli Ditawari Posisi SBY oleh Pendiri Demokrat Usai Bantu Jokowi