Kemendikbud Luncurkan KIP Kuliah Merdeka Episode 9, Akses Masyarakat Kurang Mampu Tempuh Pendidikan
Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Merdeka Belajar Episode Kesembilan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka.
Menurutnya, kebijakan ini sangat bagus dan relevan kondisi keragaman di negara Indonesia.
"Sekarang, setiap anak bisa memperluas kesempatannya untuk belajar apa yang ia dambakan dan mudah-mudahan mereka bisa fokus kuliahnya," ucap Hetifah.
Sementara itu, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengaku antusias dengan program KIP yang berkelanjutan dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi.
"Ini mendorong anak-anak SD, SMP, SMA, agar tidak perlu khawatir, kalau Anda merasa tidak mampu secara ekonomi, pemerintah sudah menyiapkan instrumen beasiswa, yang memudahkan melalui KIP Kuliah,” ucap Ridwan Kamil.
Baca juga: Kemendikbud Tegaskan Bantuan Kuota Gratis 2021 Tidak Bisa Akses TikTok, Instagram dan Facebook
Baca juga: Guru Tak Terdaftar Vaksinasi Covid-19 Bisa Ikut Suntik, Ini Caranya Kata Mendikbud Nadiem Makarim
Ketua Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Sunarso menyatakan dukungannya terhadap penyaluran Kartu KIP Kuliah Merdeka. Himbara sebagai penyalur memastikan pencairan KIP Kuliah Merdeka bisa dilayani di seluruh unit kerja Himbara.
“Kami berkomitmen untuk terus memberikan inovasi dalam layanan keuangan yang terbaik dan menjadi one stop financial service dalam rangka mengembangkan KIP Kuliah Merdeka menjadi lebih baik lagi,” jelas Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia (BRI) ini.
Menyambut arahan itu, Rektor Universitas Hasanudin, Dwia Aries Tina Pulubuhu, mengatakan pihaknya sangat mendukung agar program ini berjalan dengan sukses. Salah satunya adalah melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah yang berada di wilayah selatan Sulawesi.
"Kami juga melakukan pendampingan bagi calon peserta yang memerlukan bantuan berupa penyiapan kelengkapan administrasi sehingga kuota program ini memenuhi target,” ucap Dwia.
Pelaksana tugas (plt) Sekretaris Jenderal Kemendikbud Ainun Na’im optimis calon mahasiswa baru tahun akademik 2021/2020 yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi akan lebih percaya diri dalam memilih prodi-prodi unggulan di berbagai kampus terbaik, termasuk PTN berbadan hukum (PTN-BH).
"Kami yakin (program ini) akan membuat mahasiswa lebih berani lagi, atau tidak lagi kekhawatiran biaya kuliah yang lebih tinggi daripada biaya kuliah yang disediakan di program KIP Kuliah," ucapnya.
"Jadi, karena KIP Kuliah ini sudah menyediakan dana untuk membayar uang kuliah yang lebih besar, yaitu maksimal 12 juta. Maka, mahasiswa tidak perlu khawatir lagi tentang prodi-prodi yang akan dipilih. Bahkan Universitas yang akan menjadi tujuannya termasuk di daerah mana, biaya hidup juga sudah kita sesuaikan, sesuai dengan tingkat kemahalan daerah," tambah Ainun.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Luncurkan KIP Kuliah Merdeka, Kemendikbud Dorong Akses Pendidikan Tinggi Semakin Merata