Warga Tangisi Puluhan Jenazah Korban Banjir di NTT, Saksi Lihat Ada Mayat di Atas Kasur di Laut
Tangis korban keluarga korban un pecah melihat para korban tewas yang berhasil dievakuasi dikumpulkan di satu lokasi.
TRIBUNBANTEN.COM - Badai siklon tropis yang mengakibatkan banjir bandang di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), tepatnya di Pulau Adonara Flores Timur menewaskan setidaknya 63 orang.
Banjir bandang disertai longsor tersebut terjadi sekitar 4 April 2021.
Tangis korban keluarga korban pun pecah melihat para korban tewas yang berhasil dievakuasi dikumpulkan di satu lokasi.
Bupati Flores Timur (Flotim), Anton Hadjon, datang untuk berbela sungkawa.
Anton Hadjon ditemani Wakil Bupati Flores Timur Agus Payong Boli.
Bupati Flores Timur, Anton Hadjon mengungungi keluarga korban bencana banjir bandang di Pulau Adonara, Minggu 4 April 2021 siang.
Anton langsung mendatangi keluarga korban bencana yang kehilangan keluarganya.
Bupati Anton Hadjon hanya menyaksikan kerabat korban banjir longsor Adonara menangis histeris.
Dibalik kesedihan warga yang ditinggalkan anggota keluarganya, ada pengakuan saksi yang menggambarkan bagaimana kengerian saat banjir bandang terjadi pada Minggu 4 April 2021 dinihari.
Baca juga: Banjir Bandang dan Longsor di Flores Timur NTT, Ratusan Orang Tertimbun Belum Ditemukan
Baca juga: Diduga Warga Amerika Bupati Terpilih Sabu Raijua Tak Dilantik, Setda NTT: Masih Proses di Kemendagri
Seorang warga di Kelurahan Waiwerang, Kecamatan Adonara Timur, Wenchy Tokan menceritakan detik-detik kepanikan warga saat banjir bandang terjadi.