Geram dengan Pria yang Merudapaksa Anak Tirinya, Warga Keroyok Pelaku Hingga Nyaris Dihabisi
pelaku bernama BGW (38) menjadi bulan-bulanan warga yang mayoritas masih satu keluarga karena geram dengan kelakuan pelaku yang merudapaksa anak tiri
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
BGW menikahi ibu korban sejak sekitar 4 tahun lalu.
Pelaku dikenal warga sebagai orang yang tertutup.
Masih kata ketua RT, Achmad Sofyan mengatakan BGW tinggal bersama istri dan tiga anaknya, termasuk korban yang baru berusia 12 tahun.
Secara pergaulan, BGW termasuk cukup tertutup, dari interaksi terbatas itu, Sofyan tidak menaruh kecurigaan.
Baca juga: Hanya Berdua di Rumah, Ayah Tiri Rudapaksa Anak di Lebak, Sempat Ngancam Begini Nasib Pria Bejat
Baca juga: Pemandu Lagu yang Tewas Setengah Telanjang Sempat Dilindas Truk, Ayu Dirudapaksa Saat Sekarat
"Karena tertutup kan sifatnya ya, enggak tahu di dalamnya bagaimana, secara bertetangga sih saya anggap sih baik ya mungkin ya. Tapi kedalam enggak tahu ya kondisinya," ujar Sofyan.
Sofyan mengungkapkan, BGW baru tiga tahun tinggal di rumahnya yang saat ini ditempati di Ciputat setelah menikahi istrinya yang sudah memiliki empat anak.
Dalam satu rumah itu terdapat lima penghuni, karena satu anak tinggal di pesantren.
Sepengetahuan Sofyan, BGW hanya kerja serabutan, sedangkan istrinya ibu rumah tangga.
Baca juga: Ibu Muda Dirudapaksa Kakak Ipar, Suami Tak Percaya saat Korban Mengadu
Baca juga: Seorang Siswi SMA Dirudapaksa 10 Orang di Rumah Kosong, 9 Tersangka Berhasil Diciduk
"Kerjanya serabutan," kata Sofyan. "Tinggal di sini tiga empat tahun lalu," tambahnya.
Aksi bejat BGW baru ketahuan setelah sang anak buka suara kepada bibinya pada Minggu (4/4/2021).
Sang bibipun melaporkannya ke polisi, dan BGW ditangkap guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara, sang ibu korban atau istri pelaku belum mau dimintai keterangan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Ayah Tiri di Ciputat Sudah Dua Tahun Perkosa Anaknya, Perbuatan Bejat Dilakukan Berkali-kali
Penulis: Jaisy Rahman Tohir