Kisah 3 Bersaudara Yatim Piatu di Bali yang hanya Makan Nasi Tanpa Lauk
Diketahui ketiganya tinggal di Banjar Muntigunung Tengah, Desa Tianyar Barat sendirian tanpa keberadaan kedua orang tuanya.
TRIBUNBANTEN.COM - Tiga bersaudara yatim piatu di Kabupaten Karangasem, Bali hadapi kisah paitnya hidup di masa kecilnya.
Mereka adalah Ni Komang Desi (16), I Ketut Pait (13), serta adiknya Wayan Dika (6).
Diketahui ketiganya tinggal di Banjar Muntigunung Tengah, Desa Tianyar Barat sendirian tanpa keberadaan kedua orang tuanya.
Baca juga: Istri Hilang Ketiga Kalinya, Pria Ini Buat Sayembara Rp 75 Juta, Pamit ke Toilet Tapi Tak Balik Lagi
Baca juga: Larangan Mudik 2021, Dishub Banten Akan Dirikan Posko Check Point
Kedua orang tua mereka meninggal dunia beberapa tahun lalu.
Mereka hidup bertiga di rumah yang sederhana, jauh dari keramaian kota.
Semua kegiatan kesehariannya dilakukan bersama.
Seperti memasak, mengerjakan pekerjaan rumah, dan menjaga adiknya yang belum bersekolah.
Menurut sepupu I Ketut Pait, I Gede Andi, tiga sepupunya hidup serba kekurangan.
Kebutuhan hidup tiap harinya serba pas-pasan.
Mereka sudah terbiasa makan nasi hanya dengan sambal, bahkan hanya makan nasi putih, jarang sekali mereka makan sayur atau daging.

Ketiganya juga mengandalkan dari pemberian keluarga dan orang lain.
Ditambah lagi penjualan masker dan tisu.
Si bungsu Wayan Dika belum bersekolah.
Demikian juga si sulung Ni Komang Desi tidak sekolah.
Hanya Ketut Pait yang saat ini baru kelas 3 SD.
Si sulung bekerja keras di usianya yang masih belia untuk memenuhi kebutuhan adik-adiknya.