Keluh Kesah Agen Tiket Bus di Serang atas Larangan Mudik: Nanti Kami Makan Dari Mana?
Endang menceritakan, pada masa mudik Lebaran tahun 2020, agen tiketnya tidak beroperasi selama sekitar satu bulan.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, SERANG - Pemerintah kembali memberlakukan larangan mudik Lebaran 2021 untuk mencegah melonjaknya kasus Covid-19 seperti libur Natal dan Tahun Baru lalu.
Pemandangan warga berbondong-bondong ke terminal bus atau stasiun kereta api untuk tujuan mudik tak akan terjadi seperti saat masa mudik Lebaran 2019 dan tahun-tahun sebelumnya.
Adalah sektor pelaku usaha transportasi terdampak akibat kebijakan larangan mudik ini.
Seperti disampaikan sejumlah agen tiket bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) tujuan Pulau Jawa di Terminal Pakupatan, Kota Serang, Sabtu (10/4/2021).
Pengelola agen tiket bus AKAP Lintas Jawa di Terminal Pakupakatan, Endang, menyampaikan keluh kesahnya atas kebijakan larangan mudik ini.
Agen tiket yang dikelola Endang melayani pemesanan tiket sejumlah perusahaan otobus (PO) bus. Di antaranya PO Haryanto, PO Pahala Kencana, PO Rosalia Indah, dan PO Armada Jaya Perkasa.
Baca juga: ASDP Hentikan Penjualan Tiket Penumpang dan Kendaraan 6-17 Mei, Termasuk di Pelabuhan Merak
Baca juga: Mudik Dilarang, Paguyuban Gabus Cilegon: Jangan Sampai Ada yang Lolos, Rugi dan Senang Sama-sama

Ia berpendapat, seharusnya pemerintah tidak melarang masyarakat mudik pada Lebaran 2021.
Sebab, banyak warga yang ingin mudik karena rindu dan ingin berlebaran di kampung halaman.
Ia pun menuturkan, selama pandemi Covid-19 terjadi, pihak PO bus telah menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 di armada mereka, sebagaimana arahan pemerintah.
Selain itu, pembelian tiket bus juga telah dilakukan secara online, telepon dan applikasi Whatsapp.
"Kalau dilarang begini, yah sedih. Berarti kan nanti enggak akan ada yang mudik, sementara kami mencari uang untuk makan dari penumpang bus ini. Nanti kami makan dari mana?" ujar Endang.

Endang menceritakan, pada masa mudik Lebaran tahun 2020, agen tiketnya tidak beroperasi selama sekitar satu bulan.
Otomatis, saat itu ia dan para pegawai tidak mempunyai pendapatan sama sekali.
"Saya buat baiaya kebutuhan sehari-hari, cuma mengandalkan dari sini. Dan bantuan saya tidak dapat," keluh perempuan berkerudung merah jambu itu.
Baca juga: Cerita Kakek Hariman Gagal Mudik Tahun Lalu Saat Ibunda Meninggal, Kini Pilih Mudik Lebih Awal
Baca juga: Petugas Mulai Sekat dan Sidak Prokes Bus Yang Hendak Keluar Banten Lewat Terminal Pakupatan
Baca juga: Terminal Merak Masih Sepi Penumpang Meski Sebentar Lagi Berlaku Larangan Mudik
Endang pun mengaku saat ini beberapa penumpang memilih mudik lebih awal sebelum larangan mudik mulai diberlakukan.
Sebagian besar merupakan penumpang tujuan kabupaten/kota di Jawa Tengah.
"Rata-rata yang mudik saat ini para pedagang. Dan alhamdulillh sudah ada 21 orang dan siap diberangkatkan," tuturnya.

Endang bersama rekan-rekan seprofesinya tetap berharap pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Lebaran pada tahun ini.
Ia pun meyakini banyak pihak yang tertolong secara ekonomi mudik dibolehkan.
"Saya sama kawan-kawan tetap berharap mudik tetap jalan. Jangan dilarang terus, kita siap ikuti aturan," ujarnya.
Hal senada disampaikan agen tiket lainnya di Terminal Pakupatan, Asmungi.
Ia pun meyakini para pelaku usaha transportasi bus yang tergabung dalam Organisasi angkutan darat (Organda) tidak akan tinggal diam atas adanya larangan mudik kali kedua ini.
"Kasihan juga sama para pemudik jika kali ini dilarang kembali," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan memutuskan untuk melarang kegiatan mudik saat libur Lebaran 2021.
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pelarangan mudik untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 dan melancarkan kegiatan vaksinasi Covid-19 yang masih berlangsung.