Jumlah Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta Menurun di Hari Pertama Puasa

Penurunan aktivitas mulai dari jumlah penerbangan pesawat terbang, maupun pergerakan penumpang.

Editor: Yudhi Maulana A
istimewa
ilustrasi - Antrean layanan rapid test antigen terjadi di Bandara Soekarno-Hatta pada Senin (21/12/2020). Para penumpang memilih layanan rapid test antigen di bandara untuk kemudian hasilnya langsung dipakai sebagai syarat untuk bisa terbang. 

TRIBUNBANTEN.COM - PT Angkasa Pura II mencatat adanya penurunan aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta pada hari pertama pelaksanaan puasa di Ramadan 1441 H.

Penurunan aktivitas mulai dari jumlah penerbangan pesawat terbang, maupun pergerakan penumpang.

Senior Manager of Branch Communication and Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muwardi menjelaskan, penurunan terjadi sejak Senin (12/4/2021) dan Minggu (11/4/2021).

"Saat ini belum ada lonjakan, malah turun dari hari Minggu dan Senin kemarin," jelas Holik kepada TribunJakarta.com, Selasa (13/4/2021).

Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah penerbangan pada 11 April 2021 berjumlah 677 dan pada 12 April 2021 turun menjadi 551 penerbangan.

"Artinya turun sebesar 19 persen dari tanggal 11 April 2021," sambung Holik.

Kemudian, untuk jumlah pax atau penumpang di Bandara Soekarno-Hatta pada tanggal 11 April 2021 tercatat 71.561 jiwa.

Sementara, pada tanggal 12 April 2021 PT Angkasa Pura II mencatat penurunan jumlah penumpang menjadi 51.312 jiwa.

"Turun sebesar 28 persen dari tanggal 11 April 2021," kata Holik.

Baca juga: Syakir Daulay Ungkap Kesedihannya Tidak Mudik Dua Tahun : Saya Ikuti Anjuran Pemerintah

Baca juga: Travel Gelap yang Nekat Angkut Pemudik Akan Dikenai Sanksi Khusus Bukan Diminta Putar Balik

PT Angkasa Pura II pun mengantisipasi adanya ledakan jumlah penumpang di Bandara Soekarno-Hatta satu pekan sebelum tanggal 6 Mei 2021.

Seperti diketahui, Pemerintah telah melayangkan penerapan SE Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah di Bandara Soekarno-Hatta.

Larangan mudik sendiri dilaksanakan pada 6 sampai 17 Mei 2021 untuk semua jenis moda transportasi termasuk udara.

Holik mengatakan, pihaknya justru mengantisipasi ledakan penumpang sebelum tanggal larangan.

"Justru, yang kami antisipasi adalah pergerakan penumpang melonjak sebel tanggal 6 Mei nanti, seperti mencuri start," kata Holik saat berbincang santai usai peresmian press room di Bandara Soekarno-Hatta, Jumat (9/4/2021).

PT Angkasa Pura II sendiri masih mengkaji penerapan SE Nomor 13 Tahun 2021 Tentang Peniadaan Mudik Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah di Bandara Soekarno-Hatta.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved