Mau Investasi Saham tapi Bingung? Ini Waktu yang Tepat untuk Mulai, Tumbuh Pesat di Kuartal I 2021
Jumlah investor saham mencatatkan pertumbuhan signifikan selama kuartal pertama 2021.
TRIBUNBANTEN.COM - Jumlah investor saham mencatatkan pertumbuhan signifikan selama kuartal pertama 2021.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat jumlah investor saham ritel tercatat mencapai 2,17 juta investor per akhir Maret 2021.
Artinya, dalam tiga bulan pertama pada tahun ini, pertumbuhannya sudah mencapai 28,40%.
Baca juga: Kumpulan Kebijakan Pemerintah untuk Dorong Ekonomi saat Ramadhan 2021: Harbolnas hingga THR
Baca juga: Digitalisasi Ekonomi: Buka 26 Juta Lapangan Pekerjaan dan Konsumsi Naik 30%, Tapi Ini Risikonya
Direktur Utama PT Mentari Mulia Berjangka, Drs. Ofik Taufiqurahman, mengatakan meningkatnya jumlah investor saham itu karena sedang bersiap menyambut pemulihan ekonomi global.
Menurut dia, kondisi ini menjadi peluang emas bagi investor di Indonesia mengoptimalkan tren dari pemulihan ekonomi global.
Memanfaatkan momentum itu, PT Mentari Mulia Berjangka meluncurkan CFD Single Stock.
"Kami membuat investasi menjadi lebih mudah dan sederhana bagi semua investor," kata dia, Rabu (14/4/2021).
Pihaknya menjadi perusahaan pialang pertama yang menyediakan instrumen investasi terbanyak untuk masyarakat Indonesia hanya melalui satu akun.
Ada 52 saham dunia yang bisa dibeli oleh investor di Indonesia. Di antaranya terdapat saham dari Amerika Serikat yang paling popular, seperti Google, Apple, Facebook, Microsoft, Coca-cola, Starbucks dan banyak lagi.
Kemudian ada saham terkenal dari Jerman seperti Adidas, BMW, Mercedes Benz, dan lainnya.
Produk CFD Single Stock ini memiliki banyak sekali keunggulan.
Selain biaya transaksinya yang rendah dan likuiditasnya yang tinggi dibanding investasi saham pada umumnya, trading CFD Single Stock juga memiliki potensi keuntungan dua arah yang memungkinkan nasabah dapat meraih keuntungan ketika harga saham sedang naik maupun ketika harga saham sedang turun.
Tidak seperti saham pada umumnya, yang dapat beli dan menahannya. Menggunakan CFD single stock, pengguna dapat beli yang disebut Long atau jual yang biasa disebut Short.
"Jadi dengan kata lain peluang investasi dua arah. Sehingga anda dapat meraup keuntungan dari kenaikan harga maupun dari penurunan harga. Ini merupakan produk revolusioner yang dapat memudahkan para investor untuk berinvestasi,” kata Ofik.
Potensi keuntungan dua arah tersebut, trading CFD Single Stock ini dapat dijadikan sebagai sarana diversifikasi dan lindung nilai terhadap portofolio instrumen investasi yang lain.
Selain itu, Trading CFD juga memiliki sistem leverage yang memungkinkan nasabah untuk mendapatkan potensi keuntungan lebih besar dari modal yang dimiliki.
Selain itu, sebagai pemegang saham dalam CFD, investor akan menerima jumlah dividen yang sama seperti yang diterima oleh pemegang saham perusahaan tersebut.
Baca juga: Apa itu Saham, Forex, Binary Option, Unit Link, dan MLM? Simak Penjelasan Singkat Kepala BEI Banten
Baca juga: Optimisme di Pasar Modal, Indeks Harga Saham Gabungan Diprediksi Menuju Level 6.800 pada Akhir 2021
Namun kendati mendapatkan dividen, Ofik menekankan bahwa pembelian CFD stock tidak melibatkan saham fisik. Sehingga membeli CFD single stock tidak memberikan investor kepemilikan dan hak suara pada suatu perusahaan.
Terkait harga CFD Single Stock, Ofik memastikan harganya sama sepeti harga saham sebenarnya.
Dalam hal ini, Bursa Berjangka Jakarta memegang peran utama mengatur pasar dan menyediakan eksekusi yang adil dan transparan untuk para investor.
Potensi Pasar Indonesia
Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang mengatakan potensi pasar saham di Indonesia besar.
Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan edukasi dan sosialisasi.
"Salah satunya adalah kontrak perdagangan CFD Single Stock ini,” kata Paulus.
Menurutnya, saat ini saham merupakan produk investasi yang paling populer di dunia karena menjadi produk yang sangat efisien untuk meningkatkan kapital dan manajemen aset.
Karena itu, ia memastikan Bursa Berjangka Jakarta akan mengakomodir kebutuhan dari para nasabah setiap pialang berjangka.
“Jika ada saham-saham luar negeri yang akan diperdagangkan karena adanya permintaan dari Mentari Mulia Berjangka misalnya, tentunya Bursa Berjangka Jakarta akan mempersiapkan sesuai kebutuhan pasar,” ujarnya.
Baca juga: DPRD Kota Serang Lakukan Percepatan Pemulihan Ekonomi Kreatif
Baca juga: Pemprov Banten Siapkan Skema Pemulihan Ekonomi, Pembangunan Infrastruktur Jadi Prioritas
Sementara itu, perwakilan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI), Fajar Wibhiyadi mengimbau
masyarakat untuk berinvestasi melalui perusahaan yang resmi dan terdaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), salah satunya PT Mentari Mulia Berjangka.
“Sangat penting memilih pialang terpercaya yang telah memiliki legalitas di Indonesia,” kata Paulus
Dia memberikan catatan terkait perlunya edukasi tentang perdagangan berjangka komoditi ini.
“Masyarakat akan lebih memiliki pilihan dalam menentukan arah investasinya,” ungkap Paulus.