Viral Pria Lamar Gadis Pujaan Hati dengan Dua Keping Bitcoin Berinilai Rp1,6 Miliar, Ini Penyebabnya
Tenri mengatakan bahwa ia pernah gagal jadi calon anggota legislatif Provinsi Sulawesi Selatan periode 2019-2024.
TRIBUNBANTEN.COM - Lamaran sepasang kekasih di Bulukumba, Sulawesi Selatan, viral di media sosial.
Bau Tenri Abeng (31), gadis asal Desa Singa, Kecamatan Herlang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dilamar pujaan hati bukan dengan uang atau emas. Uang panai untuk lamaran tersebut adalah berupa dua keping bitcoin.
Bitcoin merupakan sebuah uang elektronik yang harga satu keping bitcoin saat ini mencapai Rp 800-900 juta.
Adalah Raja Muhammad Hasbi (47), rekan kerjanya asal Kabupaten Bengkalis, Riau, yang mempersunting Tenri dengan dua keping bitcoin.
Proses lamaran Tenri dengan uang panai bitcoin diunggah oleh akun Facebook Mismaya Alkhaerat pada 6 April 2021.
Mismaya adalah master of ceremony (MC) dalam acara lamaran tersebut.
"Iya, Kak Tenri dilamar dengan dua bitcoin sebagai panai. Satu bitcoin harganya Rp 800 juta, selain itu mahar tiga keping logam mulia, satu stel emas dan seperangkat alat salat," kata Mismaya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (13/4/2021).
Baca juga: VIRAL Video Warga Protes dan Bongkar Kecurangan Petugas Pom Bensin di Jatake Tangerang
Ia menambahkan, acara lamaran dan resepsi digelar di Makassar.
Acara dikemas tidak terlalu ramai hanya mengundang keluarga dekat dan sahabat.
Tenri mengatakan bahwa ia pernah gagal jadi calon anggota legislatif Provinsi Sulawesi Selatan periode 2019-2024.
"Pas saya tahu suara tidak cukup makanya saya terbang ke Jakarta," tuturnya.
Saat tiba di Jakarta, Tenri diajak oleh temannya ikut dalam bisnis crypto currency atau mata uang digital.
Baca juga: Gadis Ini Dilamar Dokter Asal Jakarta dengan Uang Panai Rp1 Miliar, Apartemen dan Logam Mulia
Per Keping Setelah bergabung di bisnis tersebut, Tenri bertemu dengan Raja.
Hanya kenal sekitar 1 tahun 5 bulan, lalu akhirnya dilamar.
"Kami tidak pacaran, lalu dilamar,"ujar lulusan S1 Stiem LPI Manajemen ini.
