Sate Beracun Berujung Maut

Beredar Diduga Tampang NA Tersangka yang Tewaskan Anak Ojol, Pegang Sate Sambil Tersenyum

Berdasarkan penelusuran TribunBanten.com di Facebook, ditemukan akun bernama Nani Aprilliani Nurjaman, yang diduga adalah NA.

Penulis: Zuhirna Wulan Dilla | Editor: Yudhi Maulana A
kolase KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO/Facebook
Beredar foto diduga NA (25), pelaku pengirim sate beracun ke anggota polisi namun malah menewaskan bocah SD asal Bantul, Yogyakarta 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Zuhirna Wulan Dilla

TRIBUNBANTEN.COM - Beredar foto-foto diduga NA, wanita yang mengirimkan sate beracun untuk polisi namun malah menewaskan anak sopir ojek online.

Berdasarkan penelusuran TribunBanten.com di Facebook, ditemukan akun bernama Nani Aprilliani Nurjaman, yang diduga adalah NA.

Di akun tersebut, wanita diduga NA mengunggah beberapa foto.

Salah satu foto yang menjadi pusat perhatian adalah ketika dirinya sedang memamerkan sate.

Foto Nani Aprillia memegang sate dengan baju kuning diunggahnya pada (1/3/2014) silam.

Siapa sangka jika foto yang diunggahnya pada 7 tahun lalu yang memegang sate membuatnya kini terlibat dalam perkara pidana.

Nani Aprillia menggunakan sate di tahun 2021 untuk membunuh orang.

Nahasnya, orang yang dibunuh Nani Aprillia tidak sesuai dengan target sasarannya.

Harusnya sate beracun yang sudah ia campur sianida unutk menghabisi nyawa mantan kekasihnya tapi malah menyasar ke anak sopir ojek online.

Wanita diduga NA, pelaku sate beracun di Yogyakarta
Wanita diduga NA, pelaku sate beracun di Yogyakarta (Facebook Nani Aprilliani Nurjaman)

Motif Ditinggal Nikah Buat Wanita Ini Nekat Racuni Polisi

Burkhan mengatakan kalau motif rencana pembunuhan itu karena sakit hati tersangka terhadap orang yang harusnya menerima sate tersebut yaitu Tomy.

"Akhirnya kami bisa mengungkap pengirim makanan. Tersangka ditangkap Jumat (30/04/2021) di Potorono, rumahnya," kata Burkhan dikutip dari TribunJogja.com, Senin (3/5/2021).

Baca juga: 3 Hari Untuk Selamanya, Pertemuan Terakhir Ayah dengan Pelaku Sate Beracun yang Diancam Hukuman Mati

Burkhan menerangkan NA nekat melakukan perbuatannya itu karena sakit hati ditinggal Tomy.

NA dan Tomy diketahui memang pernah menjalin hubungan.

Namun NA ditinggalkan setelah Tomy memutuskan untuk menikahi wanita lain.

Menurut Burkhan tersangka lebih banyak diam saat dilakukan pemeriksaan.

Burkhan menyebut butuh waktu lebih kurang selama empat hari untuk melakukan penangkapan terhadap tersangka.

Polisi ungkap kasus sate maut di Bantul di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021)
Polisi ungkap kasus sate maut di Bantul di Mapolres Bantul, Senin (03/05/2021) (Kolase Tribunjogja.com | Kompas.com | Christi Mahatma | Markus Yuwono)

Sianida Dibeli Online Sejak 3 Bulan Lalu

Burkhan juga mengkonfirmasi bahwa benar kandungan racun yang ada di bumbu sate tersebut adalah kalium sianida (KCN).

NA membeli racun itu melalui toko online.

"Makanya kami sebut ini sebagai pembunuhan berencana,"

"Karena racun tersebut sudah dibeli sejak tiga bulan lalu,"

"Selain itu dia sengaja memesan ojek online tanpa aplikasi," jelas Burkhan.

Atas perbuatan kejinya itu, NA disangkakan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman pidana mati atau seumur hidup atau paling lama 20 tahun.

Baca juga: Dua Bukti Ini Jadi Kunci Penangkapan Wanita Pengirim Sate Beracun, Siapkan Sianida dari 3 Bulan Lalu

Sosok Penerima Asli Sate Ternyata Polisi

Sosok Tomy yang merupakan sasaran racun dari wanita itu merupakan seorang anggota polisi yang bertugas sebagai penyidik senior di Polresta Yogyakarta.

Kasubbag Humas Polresta Yogyakarta, AKP Timbul Sasana Raharja mengatakan sasaran racun itu mulanya memang ditargetkan untuk penyidik T berpangkat Aiptu.

"Betul, yang bersangkutan adalah penyidik senior di Reskrim Polresta Yogyakarta, pangkatnya Aiptu," ujar Timbul.

Timbul membeberkan bahwa T telah menangani ratusan kasus kriminal.

Penelusuran yang dikutip dari Tribun Jogja, T pernah mendapatkan penghargaan dari Polda DIY pada 2017 silam sebagai penyidik terbaik.

Timbul pun menegaskan bahwa T merupakan penyidik senior dengan kinerja yang baik.

"Ya karena sudah senior direskrim Polresta, artinya memang bisa bekerja," tegas Timbul.

Racun yang digunakan wanita tersebut telah diketahui berdasarkan hasil uji laboratoium merupakan jenis C.

Seorang bocah SD di Jogjakarta tewas setelah menyantap sate yang dikirim seorang wanita untuk pria bernama Tony
Seorang bocah SD di Jogjakarta tewas setelah menyantap sate yang dikirim seorang wanita untuk pria bernama Tony (Kolase Facebook)

Ciri-Ciri Wanita Misterius yang Beri Sate Beracun

Polisi masih melakukan pencarian terhadap wanita misterius yang kirim sate beracun melalui sopir ojek onlien hingga sebabkan seorang bocah SD tewas.

Berdasarkan informasi yang didapat dari Tribun Jogja, sopir ojek online yang merupakan ayah korban, Bandiman, mengutarakan ciri-ciri wanita misterius itu.

Menurut pengakuan Bandiman, wanita itu masih muda, memiliki kulit tubuh berwarna putih dan tinggi badannya sekitar 160 cm.

Bandiman pun mengungkapkan warna baju yang dikenakan wanita itu ketika menemuinya adalah krem.

"Dia mengatakan bahwa tidak punya aplikasi, dan meminta mengirimkan paket takil ke seseorang bernama Tomi di Villa Bukit Asri, Sembungan, Kasihan, Bantul," ujarnya dikutip dari Tribun Jogja, Selasa (27/4/2021.

Bandiman menjelaskan kronologi saat ia menerima sate misterius itu.

Baca juga: Misteri Motif Wanita Pengirim Sate Beracun, Diduga Niat Racuni Polisi Malah Bunuh Anak Driver Ojol

Kejadian itu berawal dari dirinya yang usai menunaikan salat asar di salah satu masjid di Kota Yogyakarta.

Tiba-tiba Bandiman dihampiri wanita tak dikenal di masjid yang meminta antarkan makanan.

Bandiman memaparkan kalau alamat beserta nomor penerima telah tertera di atas paket makanan.

Namun saat Bandiman meminta wanita ini untuk menggunakan aplikasi ojek online, ia menolak.

"Waktu saya siap-siap jalan, tiba-tiba ada perempuan menghampiri saya,"

"Dia minta tolong antarkan paket ke daerah Kasihan ke pak Tomy,"

"Saya bilang, pakai aplikasi saja. Terus mbaknya alasannya gak ada aplikasi Ojol," kata Bandiman.

Bandiman tidak tahu siapa wanita itu namun Bandiman hanya diminta menyebut nama pengirim yang terdengar seperti nama pria.

"Dia minta offline, ya saya antarkan ke penerima tersebut. Perempuan itu berpesan, pengirim atas nama pak Hamid," ungkap Bandiman.

Sumber: Tribun Banten
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved