Mudik Lebaran 2021

Sopir Angkutan AKDP di Terminal Pakupatan Pada Bengong dan Tak Bisa Isi Bahan Bakar

Ia mengungkapkan beberapa rekannya sesama sopir ada yang tidak pulang ke rumah dan menginap di terminal karena tidak mempunyai uang.

Penulis: Ahmad Tajudin | Editor: Abdul Qodir
Tribunbanten.com/Ahmad Tajudin
Puluhan Angkutan Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) menumpuk di Terminal Pakupatan Kota Serang, Kamis (6/5/2021), setelah adanya pemberlakuan larangan mudik. 

Laporan Wartawan TribunBanten.com Ahmad Tajudin

TRIBUNBANTEN.COM, KOTA SERANG - Pemberlakuan larangan mudik membuat bus AKAP di Terminal Pakupatan Kota Serang, tidak bisa mengangkut pemudik. Hal itu berimbas pada sepinya penumpang angkutan kota dan Angkutan Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) di terminal tersebut.

Pantauan TribunBanten.com di Terminal Pakupatan pada Kamis (6/5/2021), sebagian sopir angkutan AKDP hanya bisa duduk di mobilnya yang tanpa penumpang. Dan sebagian sopir lainnya berkumpul mengobrol serta ada juga sopir yang bengong. 

Ketua Pengurus Kelompok AKDP Serang-Malingping, Sukri, mengatakan sepi penumpang pada AKDP telah terjadi selama tiga hari terakhir.

Sejumlah mobil AKDP pun menumpuk di Terminal Pakupatan dan para sopirnya hanya bisa duduk-duduk karena tidak ada penumpang yang naik. Biasanya penumpang AKDP berasal dari penumpang yang menggunakan jasa bus AKAP di terminal ini. 

"Karena tidak ada penumpang jadi penumpukan kendaraan di sini," ujar Sukri saat ditemui di Terminal Pakupatan.

Baca juga: Penampakan Terminal Pakupatan Beberapa Jam Jelang Larangan Mudik Lebaran 2021

Sejumlah sopir Angkutan Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) duduk-duduk dan mengobrol di Terminal Pakupatan Kota Serang, Kamis (6/5/2021). Mereka mengalami sepi penumpang setelah diberlakukan larangan mudik 6-17 Mei 2021.
Sejumlah sopir Angkutan Antar-Kota Dalam Provinsi (AKDP) duduk-duduk dan mengobrol di Terminal Pakupatan Kota Serang, Kamis (6/5/2021). Mereka mengalami sepi penumpang setelah diberlakukan larangan mudik 6-17 Mei 2021. (Tribunbanten.com/Ahmad Tajudin)

Sukri menceritakan sempat ada kecemburuan di antara sopir angkutan atas adanya bus berstiker khusus Kementerian Perhubungan yang masih dapat mengangkut dengan tujuan tertentu.

"Berartikan mobil yang memiliki stiker bisa narik, sementara kami tidak. Para penumpangnya juga itu-itu juga," ujarnya.

Ia pun mengatakan para sopir AKDP sempat berpikir akan ada peluang mendapat penumpang dengan beroperasinya bus berstiker khusus. Namun, kenyataannya tetap sepi penumpang.

Sukri mengatakan, pemberlakuan larangan mudik berdampak besar pada pendapatan sopir AKDP. "Jelas dampak ke ekonomi juga terganggu, kami mau menghidupi keluarga bagaimana sementara mau mengangkut penumpang tidak ada," ujarnya.

Terminal Pakupatan Kota Serang sepi dari bus AKAP dan penumpang pada Kamis (6/5/2021), setelah adanya pemberlakuan larangan mudik.
Terminal Pakupatan Kota Serang sepi dari bus AKAP dan penumpang pada Kamis (6/5/2021), setelah adanya pemberlakuan larangan mudik. (Tribunbanten.com/Ahmad Tajudin)

Ia mengungkapkan beberapa rekannya sesama sopir ada yang tidak pulang ke rumah dan menginap di terminal karena tidak mempunyai uang.

Bahkan, ada sopir AKDP yang sampai tidak bisa membeli bahan bakar solar untuk kendaraannya.

"Jadi, biar bisa pulang mereka nunggu penumpang dulu. Boro-boro dapat banyak, untuk dapatin tiga penumpang saja supaya bisa kebeli solar itu susah banget," ujarnya.

Baca juga: Mulai Besok Bus di Terminal Pakupatan Tak Angkut Pemudik, Hanya Bus Berstiker Ini Boleh Beroperasi

Ia menambahkan, pihaknya telah berusaha menemui Kepala Terminal Pakupatan dengan harapan mendapatkan solusi atas masalah yang dialami para sopir AKDP ini.

"Walaupun dengan batasan, tapi kami masih bisa jalan dengan protokol kesehatan yang penting bisa beraktivitas," tambahnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved