Mudik Lebaran 2021
Kisah Sopir Bus AKAP: Sedih! Tak Bisa Beli Baju Lebaran karena Larangan Mudik
Dadang, sopir bus PO Asli Prima, hanya bisa meratapi nasibnya. Kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 membuatnya tidak mengantar penumpang.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNBANTEN.COM - Dadang, sopir bus PO Asli Prima, hanya bisa meratapi nasibnya.
Kebijakan larangan mudik Lebaran 2021 membuatnya tidak mengantar penumpang.
Dia bersama rekan satu pekerjaan lainnya merasa sedih melihat kondisi ini.
Jangankan mendapatkan uang untuk membayar zakat fitrah dan membeli baju Lebaran, uang setoran harian pun tidak didapat.
"Bingung juga kondisi begini. Penghasilan juga sedapatnya sajalah," kata dia, saat ditemui di Terminal Pakupatan, Jumat (7/5/2021).
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Perbatasan Tangerang-Serang di Depan Gerbang Citra Raya Dijaga Ketat
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran 2021, Stasiun Cikoya Kembali Beroperasi Layani Perjalanan KRL
Beruntung, dia masih diperbantukan melayani calon penumpang khusus yang melakukan perjalanan dari Labuan ke Kalideres.
Dia mengendarai bus yang sudah ditempel stiker oleh pihak Direktorat Jendral Perhubungan Darat.
Stiker itu bertuliskan Angkutan AKAP Terbatas Tahun 2021 Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Pada Jumat (7/5/2021) siang, terlihat hanya sekitar lima penumpang saja yang menaiki armada transportasi tersebut.
"Dari kemarin sepi penumpang. Ini saja dari Labuan ke Terminal Pakupatan cuma empat orang. Itu juga kalau ada penumpangnya," ujarnya.
Dia menjelaskan, bus itu dapat beroperasi untuk mengangkut penumpang dalam jumlah terbatas. hanya 15-20 orang saja.
Baca juga: Mudik Lokal di Wilayah Aglomerasi Dilarang, Wali Kota Tangerang Bingung Larangan Mudik Berubah-ubah
Baca juga: Aturan Larangan Mudik Lintas Jabodetabek, Benyamin Davnie: Agak Sulit Cegah Masyarakat
Para penumpang yang berhak menggunakan armada transportasi itu wajib menyertakan surat tugas dibubuhi tanda tangan basah dan cap basah dari instansi terkait.
Selama berada di dalam bus, para penumpang harus mematuhi protokol kesehatan.
"Sudah ada stikernya, tetapi kursi juga dibatasi hanya untuk satu orang," tambahnya.
