Buntut 75 Pegawai KPK Nonaktif, Ngabalin Sebut Busyro 'Otak Sungsang', Mukhlis Ramlan: Segera Tobat

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin, sedang menjadi sorotan. Hal ini, karena Ngabalin menyebut Busyro berotak sungsang

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Gedung Baru KPK 

Busyro adalah Ketua PP Muhammadiyah Bidang Hukum dan HAM yang pernah menjadi mantan Ketua KPK.

Hal itu menanggapi ucapan Busyro yang mengecam upaya pelemahan KPK.

Pernyataan Busyro itu ia sampaikan menanaggapi penonaktifan 75 orang pegawai KPK yang tak lulus tes wawasan kebangsaan.

Diketahui sebagian dari 75 orang itu dikenal sebagai sosok-sosok yang berintegritas dan berdedikasi pada pemberantasan korupsi seperti penyidik senior Novel Baswedan dan penerima tanda kehoramtan Satyalancana Wira Karya, Sujanarko.

Busyro mengatakan KPK telah dilemahkan sejak Jokowi mengirim Surat Presiden ke DPR RI untuk merevisi UU KPK.

Setelah itu, sejumlah peristiwa memperlemah KPK secara perlahan.

Ngabalin pun tak terima dengan pernyataan Busro tersebut.

Melalui akun Twitternya, Ngabalin mengeluarkan 'umpatan' kepada Busyro.

"Otak-otak sungsang yang gini merugikan persyarikatan. Muhammadiyah sebaga organisasi dakwah dan pendidikan ummat yang kuat dan berwibawa tercemar oleh manusia prejudice seperti ini," tulis Ngabalin.

Ngabalin menganggap, Busyro tidak cocok menjadi pimpinan di Muhammadiyah

"Cocoknya mas busro di LSM anti korupsi atau masuk parpol sekalian. Rasanya anda tidak cocok menjadi pimpinan Muhammadiyah," ungkapnya.

Baca juga: Novel Baswedan dan 70-an Pegawai KPK Tak Lolos Tes Wawasan Kebangsaan ASN, Terancam Dipecat?

Baca juga: Kiprah Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit, Jabat Kabareskrim Langsung Ungkap Kasus Novel Baswedan

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas memberikan respon keras atas pernyataan Ngabalin tersebut.

Menurut Anwar, Ngabalin telah merusak citra Presiden Jokowi dengan melayangkan umpatan itu kepada salah satu petinggi Muhammadiyah.

Pasalnya, saat ini Ngabalin menempati jabatan strategis di lingkungan Istana,

"Menurut saya, Ngabalin lebih banyak merusak citra Jokowi daripada memperbaiki citra Jokowi. Lebih banyak masfadah (kerusakan). Jokowi menjadi terkesan antikritik, padahal Jokowi menyatakan dirinya terbuka terhadap kritik," kata Anwar Abbas.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved