Warga Kota Tangerang yang Mudik Wajib di Swab Antigen, yang Menolak Bakal Disambangi Polisi

Jajaran Polres Metro Tangerang Kota bakal menyambangi rumah pemudik di Kota Tangerang yang masih bandel untuk melakukan Swab Antigen.

Editor: Yudhi Maulana A
Tribun Jakarta/Ega Alfreda
Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima saat meninjau Posko Swab Antigen di RW09, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Selasa (18/5/2021). 

TRIBUNBANTEN.COM - Jajaran Polres Metro Tangerang Kota bakal menyambangi rumah pemudik di Kota Tangerang yang masih bandel untuk melakukan Swab Antigen.

Seperti diketahui, Pemkot Tangerang dan Polres Metro Tangerang Kota mewajibkan kepada seluruh pemudik yang kembali ke Kota Tangerang untuk melakukan Swab Antigen.

Hal tersebut untuk menekan angka penyebaran Covid-19 usai Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Deonijiu De Fatima mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Covid-19 tingkat RT/RW.

Koordinasi berupa pendataan warganya yang diketahui melakukan perjalanan mudik pada pekan lalu.

"Warga yang sudah kita data pulang ke kampung dia tidak lapor kemudian kita mendata di RT/RW, sudah ditemukan baik rumahnya klaster, kampung maupun kosan atau kontrakan sudah kita data yang kosong berarti pulang kampung," terang Deonijiu, Selasa (18/5/2021).

Nantinya, bila ketahuan sudah kembali ke rumahnya di Kota Tangerang, petugas setempat bakal menyambangi rumah tersebut.

Baca juga: Tempat Wisata Ditutup Demi Cegah Penyebaran Covid, Pemkab Serang Fasilitasi Pengelola Pantai

Nantinya, petugas akan meminta penghuni untuk mendatangi posko terdekat untuk melakukan Swab Antigen.

"Ketika balik, kita jemput beri imbauan untuk datang lakukan Swab Antigen," jelas Deonijiu.

Sementara, terdapat tiga warga Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang yang dinyatakan reaktif Covid-19 usai melakukan perjalanan mudik ke kampungnya.

Hasil itu didapati di Posko Swab Antigen di RW09, Kelurahan Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang.

Deonijiu De Fatima menjelaskan, posko di atas sudah melayani 34 warga sekitar yang mudik pekan lalu.

Ilustrasi - Sejumlah ibu hamil saat mengikuti tes swab khusus untuk ibu hamil di Gelora Pancasila, Selasa (21/7/2020).
Ilustrasi - Sejumlah ibu hamil saat mengikuti tes swab khusus untuk ibu hamil di Gelora Pancasila, Selasa (21/7/2020). (surabaya.tribunnews.com/Ahmad Zaimul Haq)

Hasil dari Swab Antigen hari ini, pihaknya mendapati ada tiga warga Ciledug yang reaktif Covid-19.

"Sekitar ada 34 orang dan tiga orang dinyatakan reaktif yaitu satu keluarga yang pulang dari Banten," kata Deonijiu di lokasi, Selasa (18/5/2021).

Ketiga warga yang reaktif Covid-19 tersebut merupakan satu keluarga yang baru kembali ke Kota Tangerang kemarin.

Satu diantaranya pun diketahui masih anak-anak di bawah umur.

"Yang reaktif ini bapak, ibu, dan anak. Mereka berempat, ada satu anak yang negatif (Covid-19)," sambung Deonijiu.

Pasalnya, tidak hanya di Ciledug, Polres Metro Tangerang Kota juga mendirikan posko Swab Antigen di 18 Kecamatan yang masuk wilayah hukumnya.

11 Polsek yang tersebar pun turut melaksanakan tracing Covid-19 untuk menekan angka pertumbuhannya pasca-Hari Raya Idul Fitri 1442 H.

"Termasuk dilakukan di Kampung Tangguh Jaya yang berjumlah 158, dan saat ini juga di per kecamatan kita punya 18 kecamatan. Ikut juga 11 polsek ini semua melakukan serupa ditambah pos sekat dan cek poin untuk pemudik yang masuk ke Kota Tangerang," terang Deonijiu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang, Liza Puspadewi pun mengajak masyarakat Kota Tangerang melakukan tes swab usai Lebaran.

Terutama untuk para pemudik yang kembali ke Kota Tangerang dari kampungnya.

"Ada baiknya, kita semua untuk tidak ragu melakukan tracing mandiri atau inisiatif melakukan swab," jelas Liza kepada wartawan, Selasa (18/5/2021).

Baca juga: Polda Banten Bakal Periksa Pemudik yang Kembali, Diminta Tes Swab Antigen dan Karantina 5 Hari

"Bisa mengikuti fasilitas swab gratis yang digelar di pusat keramaian, atau mendaftarkan diri ke Puskesmas, atau bisa juga melakukan swab secara mandiri di layakanan kesehatan terdekat," tambahnya.

Tracing mandiri ini ditujukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh, tetap aman khususnya dari penularan virus covid-19.

Terlebih, demi melindungi keluarga, kerabat, rekan kerja, serta lingkungan sekitar dari penyebaran virus covid-19.

Lanjut Liza, laju perjalanan mudik tidak dapat dibendung, meski sudah dilengkapi SIKM atau tes covid-19.

Begitu juga dengan mobilitas masyarakat yang tidak dapat dibatasi.

Karena itu, warga diimbau untuk melakukan tes swab atau tracing mandiri dahulu, dan melakukan isolasi mandiri hingga hasil tes swab keluar.

"Seluruh puskesmas di Kota Tangerang memiliki layanan swab gratis. Jadi tidak ada alasan untuk masyarakat tidak mau di swab. Saya harap semua masyarakat koperatif," kata Liza.

Diketahui, selama pandemi ada tujuh momen libur bersama dan peningkatan kasus pun terjadi.

Kata Liza, saat ini belum terlihat lonjakannya, tapi prediksi lonjakan kasus usai lebaran pun ada.

"Selain perkuat jumlah tenaga kesehatan, APD hingga bahan medis habis pakai. Kota Tangerang dari 32 RS juga telah tersedia 1.537 tempat tidur isolasi dengan 180 tempat tidur ICU, dan mengaktifkan enam RIT," tutupnya.

Sebagai informasi, enam RIT yang diaktifkan Dinas Kesehatan saat ini adalah Puskesmas Jurumudi Baru dengan 70 tempat tidur, Puskesmas Batusari dengan 60 tempat tidur, Puskesmas Sudimara Pinang dengan 65 tempat tidur, Puskesmas Panunggangan Barat dengan 44 tempat tidur, Puskesmas Gebang Raya dengan 28 tempat tidur, dan Puskesmas Manis Jaya dengan 40 tempat tidur.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved