News

Konflik Ganjar vs Puan Disebut Seperti Drama Turki, Pengamat : Semua Tergantung Bu Mega

Pengamat politik menyebut bahwa polemik yang terjadi antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani seperti sebuah drama turki.

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Kolase TribunKaltara.com / Kompas.com/Riska Farasonalia
Ganjar Pranowo dan Puan Maharani 

"Dan Mas Ganjar perlu mempertimbangkan untuk maju dengan partai lain sebagai calon presiden," ujar Qodari dalam tayangan tvOne, dilansir Tribunnews.

Meski begitu, Qodari menilai bukan hal mudah bagi PDIP untuk melepas Ganjar.

Pasalnya, ujar Qodari, PDIP adalah partai yang memprioritaskan urusan kepartaian daripada seorang individu.

"Bagi PDIP sendiri, saya kira ini bukan pilihan yang mudah, ya."

"Tetapi di PDIP, saya melihat orientasinya itu memang kepada kepartaian, jadi individu itu nomor dua," katanya.

PDIP Disarankan Rangkul Ridwan Kamil

Terkait peluang Ganjar Pranowo untuk menjadi capres lewat PDIP yang sudah habis, M Qodari menuturkan akan sulit bagi partai berlambang banteng ini mengusung nama baru.

Menurutnya, panggung strategis untuk meraih popularitas sebagai calon presiden hanya ada di kepala daerah dan kementerian.

Karena itu, Qodari menyarankan agar PDIP merangkul Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, jika tak mengusung Ganjar.

Namun, Qodari mengatakan PDIP bisa merangkul Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, meski akan sulit karena berhadapan dengan Gerindra.

Baca juga: Ini Alasan Ganjar Pranowo Tak Diundang di Acara PDIP, Gubernur Jateng Itu Asyik Sepedahan

"Jadi pandangan PDIP pada hari ini saya kira kalau kepala daerah bisa ke Ridwan Kamil atau misalnya Khofifah."

"Bisa jadi Anies Baswedan karena tidak ada yang tidak mungkin dalam politik, walaupun kelihatannya agak sulit," ungkap Direktur Eksekutif Indo Barometer ini, dilansir Tribunnews.

Jika PDIP Tetap Usung Puan, Sejarah 2004 akan Terulang

Analis Politik Universitas Islam Syekh Yusuf (UNIS) Tangerang, Adib Miftahul, menilai PDIP akan mengusung Puan Maharani sebagai calon presiden dalam Pilpres 2024 mendatang.

Pandangan Adib ini disampaikan karena hingga saat ini, komando tertinggi di PDIP masih dipegang Megawati Soekarnoputri.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved