Semakin Mengkhawatirkan Kasus Pencabulan Anak di Pandeglang Meningkat, Berikut Datanya
Sebanyak 25 kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten selama 2021.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG - Sebanyak 25 kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur terjadi di Kabupaten Pandeglang, Banten selama 2021.
Kepala Relawan Satuan Bakti Pekerja Sosial Kabupaten Pandeglang Ahmad Subhan mengatakan kasus pelecehan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur di Pandeglang dilakukan oleh orang dekat korban cenderung meningkat.
"Total saat ini mencapai 25 kasus. Ini merupakan terbesar yang ada di tahun ini. Korbannya rata-rata masih berada di bawah umur atau usia dini," katanya saat dihubungi, Senin (31/5/2021).
Baca juga: Bupati Pandeglang Jamin Pendidikan Gadis Difabel Korban Pencabulan hingga Lulus SMA
Baca juga: Kronologi Tersangka Kasus Pencabulan Anak Ditembak Mati di Halaman Polres, Serang Polisi Pakai Badik
Terhadap korban, pihaknya melakukan pendampingan. Pendampingan dilakukan bagi mereka yang mengalami rudupaksa dari orang terdekat.
Pendampingan itu diberikan dalam bentuk hukum ataupun psikologi.
Upaya pendampingan itu, kata dia, dilakukan agar si anak tidak mengalami depresi berat akibat kejadian yang menimpa dirinya.
"Baru-baru ini kami melakukan pendampingan kasus yang serupa, ada 3 laporan dengan korbannya masih di bawah umur semua," terangnya.
Pihaknya meminta pemerintah Kabupaten Pandeglang untuk lebih peka lagi dalam melindungi dan mencegah hal serupa tidak terjadi dikemudian hari.
Baca juga: Berawal Dicomblangi Teman, Ini Pengakuan Siswi SMP Korban Pencabulan Anak Anggota DPRD
Baca juga: Viral Video 28 Detik Penggerebekan Pelaku Pencabulan, Polisi: Ayah Tiri Cabuli Anak di Ciputat
Karena menurutnya, setiap tahun angka pencabulan di Pandeglang selalu mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari daerah yang lainnya.
"Persoalan perlindungan anak ini kan yang cukup kompleks, jadi harus ada sinergi semua pihak mulai dari bawah, tidak bisa kita urus sendiri-sendiri," tambahnya.