Dindikbud Lebak Catat 3.869 Siswa SMP Tak Aktif Sekolah, Pilih Update di Medsos Daripada Buat Tugas

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak mencatat 3.869 siswa SMP di Kabupaten Lebak tidak aktif sekolah.

Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Istimewa/Tribun Bali
Ilustrasi anak-anak putus sekolah 

Laporan wartawan Tribunbanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan

TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak mencatat 3.869 siswa SMP di Kabupaten Lebak tidak aktif sekolah.

Sebanyak 415 murid di antaranya memilih untuk putus sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak Wawan Ruswandi mengatakan para siswa tak melanjutkan sekolah karena kesulitan mengikuti metode pembelajaran jarak jauh (PJJ) selama masa pandemi Covid-19.

Setelah putus sekolah, kata dia, para pelajar itu memilih untuk menikah dan bekerja.

"Setelah kita cari tahu lebih dalam ternyata mereka ini ada yang menikah muda dan sebagian ada yang bekerja serabutan," kata dia, saat dihubungi, Kamis (3/6/2021).

Baca juga: Siswi SMP di Lebak Depresi Tak Bisa Belajar Daring Karena Tak Punya HP, Ini Kata Pihak Sekolah

Baca juga: Dampak PJJ Banyak Pelajar Putus Sekolah, Nadiem Makarim Minta Pemda Gelar Pembelajaran Tatap Muka

Dia mengungkapkan, sebanyak 415 siswa itu diketahui putus sekolah setelah metode pembelajaran daring baru saja dimulai di masa pandemi Covid-19.

"Mungkin sebagian karena tidak punya gadget, tidak punya kuota, atau karena malas," ujarnya.

Berdasarkan laporan yang diterimanya, kata dia, ada pelajar yang tidak mengerjakan tugas dari guru.

"Tetapi update status di medsos muncul terus," tambahnya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved