Ini Langkah yang Dilakukan Bank Indonesia untuk Mendorong Pengembangan UMKM
Bank Indonesia (BI) berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menegah (UMKM), terlebih pada masa pandemi Covid-19
Penulis: Amanda Putri Kirana | Editor: Yudhi Maulana A
Serta memfasilitasi promosi luar negeri bersinergi dengan KBRI-KJRI-KPWLN BI melalui forum IRU-RIRU_GIRU.
Dari sisi kebijakan, bauran kebijakan makro prudensial akan terus disempurnakan.
Tujuannya untuk mendorong kenaikan rasio kredit UMKM melalui perluasan target pembiayaan inklusif, perluasan mitra bank, dan perluasan opsi pembiayaan.
Senada Dodi, Kepala Perwakilan BI Provinsi Banten Erwin Soeriadimadja mengatakan ada sejumlah langkah yang juga dilakukan BI Banten untuk mengembangkan UKM daerah.
Satu di ataranya dengan memperluas dukungan sistem pembayaran non tunai, akseptasi QRIS di kalangan UMKM Provinsi Banten.
“Sejauh ini, akseptasi QRIS menunjukkan peningkatan signifikan,” kata Erwin.
Hingga 21 Mei 2021 tercatat ada 491.405 merchant di Provinsi Banten yang sudah menerima pembayaran menggunakan QRIS dan 59,0%-nya adalah usaha mikro.
Selain itu, KPW BI Banten akan terus melakukan pengembangan kapasitas, business matching, dan peningkatan akses pasar pada klaster ketahanan pangan serta program pengembangan ekonomi lokal yang berorientasi ekspor dan mendukung pariwisata.
Adapun sejumlah klaster telah dikembangan, seperti klaster cabai dan bawang merah dalam kerangka mendukung ketahanan pangan, serta pengrajin ATBM Tenun Baduy.
Dalam waktu dekat BI Banten akan mengembangkan klaster budidaya talas beneng dan budidaya lobster.
Selain itu, sejalan dengan upaya mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah, BI telah melakukan pengembangan ekonomi pesantren dan santripreneurship yang berperan sebagai new source of growth.