Sedihnya Kisah Wanita Driver Ojol Asal Lebak, Anaknya Dirudapaksa Tetangga Saat Ditinggal Kerja
Setelah mengetahui pelaku ternyata berbuat jahat pada anaknya, TU berhenti menjadi karyawannya dan kini menjadi driver ojek online.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan wartawan TribunB anten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - "Saya gak nyangka kebaikan saya selama ini dibayar dengan perbuatan yang tidak saya duga," ujar TU, ibu dari bocah 14 tahun yang dirudapaksa oleh atasannya asal Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten.
TU bekerja dengan pelaku yang merupakan bos sayuran berinisial P.
Setelah mengetahui pelaku ternyata berbuat jahat pada anaknya, TU berhenti menjadi karyawannya dan kini menjadi driver ojek online.
TU tampak lelah dan lemas pasca dirinya pulang usai menarik orderan ojek online di sekitar Alun-alun Rangkasbitung.
Orangtua tunggal ini tiba pukul 17.00 WIB di kediamannya dan langsung meminum air yang telah tersisa sedikit lagi di bawah jok motornya.
Sesekali ia melengok ke kiri dan kanan untuk memastikan tidak ada orang yang datang ke rumahnya pasca anaknya yang masih dibawah umur dirudapaksa oleh mantan atasannya.
Baca juga: Ditinggal Istri Berkebun, Pria Ini Rudapaksa Anak Kandung Selama 5 Tahun, Korban Sebut Ada Ancaman
TribunBanten.com pun mencoba mendatangi dirinya dan mencoba mengobrol untuk menggali informasi terkait peristiwa yang menimpa anaknya.
Tuti pun tampak khawatir, hal tersebut tergambar jelas dari matanya yang berkaca-kaca ketika diminta untuk menceritakan kronologi sang anak yang dirudupaksa.
Dengan berat hati, ia pun menyuruh kami masuk dan memberikan minuman sambil bercerita perlahan-lahan.
Sang anak yang pada saat itu sedang berada di rumah pun langsung bergegas ke belakang rumah.
Tuti pun mulai menceritakan awal mula sang anak keduanya ini di rudupaksa oleh P yang telah dianggap sebagai anaknya sendiri.
"Saya pendatang disini, baru lima bulan saya mengontrak usai pindah dari Pamulang. Niat saya datang kesini untuk mencoba menyekolahkan anak saya dan bekerja di tempat yang jauh lebih baik lagi," jelasnya dengan nada sedikit bergetar.
Baca juga: Istri yang Siram Suami Pakai Air Panas di Serang Mengaku Khilaf: Saya Ingin Dia Kembali Seperti Dulu
Setibanya di Rangkasbitung, ia pun bertemu dengan pelaku yang berdempetan dengan kontrakan dirinya dan sang anak.
Pada saat itu, ia menceritakan pelaku tampak ramah dan banyak bercerita kepada dirinya dan disitulah ia mengetahui bahwa ia bekerja sebagai bos pedagang sayur di pasar.
Dirinya pun sempat ditawari kerja untuk membantu ia untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dirinya dan sang buah hati.
"Selama sama dia saya dibayar Rp 100.000 ribu per hari mulai kerjanya jam 24.00-02.00 WIB," tegasnya.
Waktu pun berjalan dan pelaku pun semakin menunjukkan hal-hal baik kepada dirinya dan anaknya.
Ia bahkan sudah menganggap P sebagai anaknya sendiri karena kerap bermain ke kontrakannya beberapa kali.
Hal tersebut membuat dirinya tak takut apabila sang anak bermain dengan P, lantaran memberikan kesan baik.
"Awal-awal dia itu sering makan dan main kesini. Saya juga tidak menyangka perbuatannya ke anak saya itu sebatas memanfaatkan saya sebagai ibunya," tegasnya.
Hingga akhirnya, peristiwa tersebutpun tiba dan pelaku secara tega melakukan rudupaksa terhadap anaknya sebanyak dua kali.
Rudupaksa yang pertama dilakukan oleh dirinya di sebuah kontrakan yang jauh dari rumah korban dengan diiming-imingi jalan-jalan.
Lalu kemudian, kedua kalinya dilakukan di kediamannya disaat dirinya tengah di pasar dan meninggalkan sang anak di rumah.
"Saya mau pelaku dihukum dengan berat dan bila perlu dipenjara," tutupnya.