Warga Lebak Unjuk Rasa Tuntut Ganti Rugi Pembangunan Tol Serang-Panimbang, Ancam Aksi Besar-besaran
Tiap malam kami enggak bisa tidur. Bahkan, burung peliharaan pun mati akibat polusi dan suara bising dari pembangunan jalan tol
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Ratusan warga Kampung Kandangnumpang, Desa Pasarkeong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, berdemonstrasi untuk menolak pembangunan Tol Serang-Panimbang, Senin (14/6/2021).
Menurut pantauan TribunBanten.com, mereka melakukan aksinya pada pukul 11.00 dan membubarkan diri pada 12.00.
Mereka menuntut agar proyek pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang untuk segera dihentikan.
Hasyim, seorang warga, menuntut agar pemenuhan kebutuhan segera diberikan.
Baca juga: Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah Marah, Empat SDN Terdampak Tol Serang-Panimbang Belum Selesai
Dia mengaku belum ada dispensasi ganti rugi akibat proyek jalan tol tersebut.
"Tiap malam kami enggak bisa tidur. Bahkan, burung peliharaan pun mati akibat polusi dan suara bising dari pembangunan jalan tol," katanya.
Menurut dia, proyek dari jalan tol yang telah berjalan cukup lama tersebut hanya menguntungkan pemerintah.
"Jika tidak dihentikan, jangan salahkan kami nantinya akan ada gelombang aksi secara besar-besaran," ucapnya.
Humas PT Wika Serang Panimbang, Heri Naryana, saat dihubungi, mengaku tidak dapat berbuat apa pun yang telah disampaikan warga.
Pihaknya hanya dapat mendengar masukan dan menyampaikan tuntutan warga kepada pemerintah pusat.
"Kami belum bisa memberikan respons apa-apa karena seharusnya aksi ini dilaksanakan 14 Juli, bukan sekarang," ujar Heri.