Industri E-Commerce Berkembang di Masa Pandemi, Begini Upaya Pemerintah Optimasi Ekonomi Digital
Pemerintah mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital secara menyeluruh untuk terwujudnya potensi nilai ekonomi di Indonesia yang lebih baik.
TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital secara menyeluruh untuk terwujudnya potensi nilai ekonomi di Indonesia yang lebih baik.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyatakan pemerintah memfasilitasi akselerasi pertumbuhan dan menyempurnakan kebijakan di bidang ekonomi digital.
“Ekonomi digital hadir sebagai ruang ekonomi yang menjadi titik temu bagi para pelaku ekonomi, penggerak teknologi, Pemerintah, serta masyarakat umum untuk meningkatkan taraf hidup melalui upaya peningkatan efisiensi dan produktivitas, menciptakan inovasi dan mendorong inklusivitas,” paparnya dalam Forum Ekonomi Digital I, di Grand Hyatt Hotel, Jakarta, Selasa (15/06/2021).
Baca juga: Ditjen Pajak Bantah Tudingan Memihak Orang Kaya Terkait PPN Sembako : Ini Perhitungan Ekonomi
Baca juga: Pelabuhan Hub Internasional Dinilai Bisa Percepat Pemulihan Ekonomi Nasional di Sektor Logistik
Menanggapi rencana pemerintah itu, pengusaha Hasnaeni siap membantu pemerintah menjadikan e-commerce lokal menjadi besar dan membanggakan bangsa.
Pernyataan itu disampaikan Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) itu menyikapi adanya kondisi dimana e-commerce lokal kurang diperhatikan.
"Kami siap bersinergi dengan pemerintah," kata Hasnaeni, dalam keterangannya, pada Rabu (16/6/2021).
Menurut dia, penting bagi e-commerce milik anak bangsa, berkembang dan besar di negeri sendiri.
Sebab hal ini bisa meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan bangsa.
"Negara yang besar itu negara yang menghargai karya anak bangsa. Kami siap 'merampok' pelanggan milik Gojek dan Grab," ujarnya.
Dia mengaku siap bahu-membahu dengan pemerintah melalui Kopermasindo, dalam pengembangan situs jual-beli online karya anak bangsa.
Serta dengan platform transportasi daring Emas Jek.
Juga bersama Kadin Indonesia.
"Saya sudah melakukan MoU dengan Kadin Indonesia untuk memajukan UMKM melalui e-commerce," kata
Dewan Penasihat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2020-2025, pimpinan Eddy Ganefo.
Baca juga: Terungkap! Kabupaten Lebak Bakal Jadi Kawasan Ekonomi Baru di Banten, Ini Alasannya
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Banten Triwulan I-2021 Terhadap Triwulan IV 2020 Beranjak Positif
Upaya mendorong pengembangan ekosistem ekonomi digital itu, menurut Johnny, dilakukan untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia. Berdasarkan studi di tahun 2020, ekonomi digital Indonesia setidaknya sekitar USD44 Miliar, di tahun 2025 Indonesia berharap diproyeksikan sebesar lebih dari USD124 Miliar atau setara dengan sekitar 40% nilai digital ekonomi di Asia Tenggara.
“Kita sama-sama mengetahui, Indonesia berpotensi untuk tumbuh pesat menjadi negara dengan ekonomi internet terbesar di kawasan,” tandasnya.
Menkominfo menilai saat ini showcase industri utama ekonomi digital Indonesia kerap diisi oleh industri seperti e-Commerce, Financial Technology, Online Media, serta Ride-hailing. Kondisi itu, menurutnya, menjadi bukti pertumbuhan digital economy yang semakin melebar, meluas, dan membesar.
“Bahkan, mengakselerasi pertumbuhan berbagai industri lainnya seperti Education Technology, Health Technology dan Digital Entertainment,” ujarnya.
Menteri Johnny menjelaskan kunci untuk memajukan ekosistem ekonomi digital khususnya di Indonesia bagi seluruh pemangku kepentingan adalah penerapan karakter kerja dan semangat utama, yaitu ketajaman acuity, agility, dan keberanian.
“Ketiga karakter tersebut diharapkan dapat terus menciptakan ekosistem ekonomi digital dengan ketangkasan yang luar biasa ambidexterity di Indonesia,” ungkapnya.
Oleh karena itu, Menkominfo mengajak seluruh pemangku kepentingan menerapkan perilaku dan semangat yang sama. Dengan begitu, menurut Menteri Johnny akan tercipta opsi-opsi serta langkah-langkah nyata strategis namun praktikal yang bersifat antisipatif tanpa menunggu situasi genting maupun kritikal muncul ke permukaan.
“Tak perlu menerapkan semangat yang sama di mana kita perlu memastikan Pemerintah memiliki kemampuan untuk menyempurnakan kebijakan-kebijakan maupun program-program berdasarkan interaksi yang terus dimutakhirkan dengan mempertimbangkan masukan dan rekomendasi dari rekan-rekan pelaku industri ekonomi digital Indonesia,” tegasnya.
Semua hal itu, menurut Menkominfo akan diwadahi dalam Forum Ekonomi Digital Kominfo. “Forum Ekonomi Digital Kominfo hadir sebagai platform komunikasi resmi antara Pemerintah melalui Kementerian Kominfo dan pelaku industri digital yang tidak hanya bertujuan untuk menyediakan wadah untuk berdiskusi serta berkolaborasi,” ungkapnya.
Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Banten Naik 41,30 % dalam Sebulan, BPS: Tanda Ekonomi Berangsur Pulih
Baca juga: Tingkat Hunian Hotel di Banten Naik 41,30 % dalam Sebulan, BPS: Tanda Ekonomi Berangsur Pulih
Menteri Johnny menegaskan forum itu juga ditargetkan untuk memperkuat semangat kerja tangkas, kerja terstruktur dan berpedoman pada penciptaan langkah-langkah dan opsi-opsi antisipatif bagi pengembangan ekosistem ekonomi digital.
“Jadi, kita perlu memanfaatkan forum ini dengan gagasan-gagasan kreatif, antisipatif, sebelum terjadi diantisipasi terlebih dahulu,” ujar Menteri Johnny.
Menkominfo menyatakan, forum itu akan diadakan secara berkelanjutan oleh Kementerian Kominfo untuk dapat menjangkau seluruh pemangku kepentingan yang tergabung dalam ekosistem ekonomi digital Indonesia baik dari para pelaku dari berbagai industri, lapisan masyarakat maupun instansi pemerintah lainnya.
Menurut Menteri Johnny Forum Ekonomi Digital yang diselenggarakan Direktorat Ekonomi Digital Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo akan terbuka untuk setiap diskusi dalam mendengar berbagai masukan dan rekomendasi khususnya yang menjadi area blindspot bagi Pemerintah, industri e-Commerce dan Ride-hailing.
“Diharapkan dapat terhimpun dan tersintesakan oleh kita bersama. Jadi, pikiran-pikiran strategis, pikiran-pikiran praktikal di dalam forum seperti ini perlu agar kita bersama-sama membangun digital economy kita yang lebih baik dan lebih antisipatif,” jelasnya.
Dengan keberadaan Forum Ekonomi Digital, Menkominfo mengharapkan dapat memetakan isu-isu terkait ekonomi digital untuk selanjutnya diupayakan oleh Pemerintah dan ditindaklanjuti di level kebijakan maupun program strategis Pemerintah, khususnya yang dikoordinasikan dan atau di selenggarakan oleh Kominfo.
“Ini masukan-masukannya penting, karenanya berbicara secara terbuka tetapi jangan menang sendiri. Kita di sini melihat pengalaman-pengalaman empiris untuk satu kebijakan makro nasional di bidang digital ekonomi,” tandasnya.
Dalam forum itu, ikut mendampingi Menteri Johnny, Dirjen Aptika Semuel A. Pangerapan, Sekretaris Jenderal Mira Tayyiba, Direktur Tata Kelola Ditjen Aptika Mariam F. Barata, Plt. Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika I Nyoman Adhiarna, dan Direktur Telekomunikasi Ditjen PPI Aju Widyasari.
Hadir pula Ketua Umum idEA Bima Laga, serta perwakilan dari platform e-Commerce dan Ride-hailing. Diantaranya; Bhineka, Blibli.com, Bukalapak, Gramedia, JD.id, Kaskus, Lazada, Shopee, dan Tokopedia.
Tulisan ini sudah tayang di Kontan.co.id berjudul Optimasi Ekonomi Digital, Menkominfo: Pemerintah Fasilitasi dan Ajak Kolaborasi Ekosistem