Besok, CFD Kota Cilegon Kembali Batal Digelar, Apa Alasannya? Ini Penjelasan Pemkot

Alhamdulilah setelah kami jelaskan yang menjadi persoalan dapat dipahami. Insyaallah mereka menyampaikan kepada anggotanya

Penulis: Khairul Maarif | Editor: Agung Yulianto Wibowo
TribunBanten.com/Khairul Maarif
Disperindag Kota Cilegon pun mengundang dua organisasi pedagang CFD, yaitu Paguyuban Wirausaha Kota Cilegon (Pawon) dan Himpunan Perguron Persilatan Banten (HPPB), Jumat (17/6/2021). 

Laporan Wartawan TribunBanten.com, Khairul Ma'arif

TRIBUNBANTEN.COM, CILEGON - Pemkot Cilegon menunda pelaksanaan car free day (CFD).

Rencananya, CFD digelar mulai Minggu (20/6/2021) besok.

Pemkot Cilegon melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) membatalkan CFD itu karena kasus penyebaran Covid-19 melonjak.

Baca juga: Car Free Day Kota Cilegon Minggu 13 Juni 2021 Kembali Diundur, Apa Alasannya?

Disperindag Kota Cilegon pun mengundang dua organisasi pedagang CFD, yaitu Paguyuban Wirausaha Kota Cilegon (Pawon) dan Himpunan Perguron Persilatan Banten (HPPB), Jumat (17/6/2021).

Sekretaris Disperindag Bayu Panatagama mengatakan kasus Covid-19 di Kota Cilegon beberapa minggu belakangan ini melonjak.

"Alhamdulilah setelah kami jelaskan yang menjadi persoalan dapat dipahami. Insyaallah mereka menyampaikan kepada anggotanya," ujarnya kepada wartawan di Gedung Graha Edhi Praja, Jumat.

Bayu mengaku Disperindag sudah mempersiapkan administrasi secara matang untuk kembali melaksanakan CFD.

"HPPB dan Pawon dapat menerima penundaan pelaksanaan CFD," ucap Bayu.

Dia belum bisa memastikan kapan CFD di Kota Cilegon dilaksanakan.

"Sampai nanti ada analisis perkembangan terbaru, tergantung bagaimana situasi Covid-19 ini," katanya.

Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cilegon, Bayu Panatagama
Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Cilegon, Bayu Panatagama (TribunBanten.com/Khairul Ma'arif)

Jumat kemarin, Kota Cilegon kembali berada di zona oranye setelah lama masuk zona kuning.

Koordinator HPPB Alex Asmel mengatakan para pedagang sudah sangat antusias untuk berdagang di CFD.

"Kami sudah siap untuk berdagang. Banyak juga yang sudah belanja bahan dagangannya, tetapi apa mau dikata juga, akhirnya ditunda lagi," ujarnya.

Menurut dia, selama tidak ada CFD, para pedagang membuka lapaknya di mana-mana.

Namun, pendapatannya tidak sebanding.

"Jadi hanya empat jam kami buka tiap Minggu, tapi yang didapatkan sangat memuaskan. Perbandingannya jauh sekali jika berdagang bukan pada saat CFD," ucap Alex.

Alex mengaku menerima penundaan penyelenggaraan CFD.

"Alhamdulilah alasan penundaannya dapat disampaikan dengan lugas, kami menerima dan menghormati keputusan pemerintah," katanya.

Sumber: Tribun Banten
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved