News
Ahok Rayakan Ulang Tahun ke-55 Kemarin, Nicholas Sean Berharap Sang Ayah Segera Pensiun
Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjaja Purnama atau Ahok merayakan ulang tahun yang ke-55 pada Selasa (29/6/2021) kemarin.
TRIBUNBANTEN.COM - Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjaja Purnama atau Ahok merayakan ulang tahun yang ke-55 pada Selasa (29/6/2021) kemarin.
Melansir Tribun Jakarta, putra pertama Ahok, Nicholas Sean Purnama memberikan ucapan selamat ulang tahun kepada sang ayah.
Ucapan selamat ulang tahun itu diungkapkan Nicholas Sean di media sosial, Instagramnya.
Nicholas Sean berharap Ahok sukses dan sehat selalu di dalam hidupnya.
"Selamat ulang tahun Papa. Semoga sukses selalu, dan sehat selalu.
Semoga bisa tetap menjadi panutan bagi anak-anaknya dan keluarga," tulis Nicholas Sean.
Baca juga: Anggap Pemborosan, Ahok Hapus Fasilitas Kartu Kredit Korporat Pertamina : Pakai Kartu Pribadi Saja
Nicholas Sean kemudian mengucapkan terima kasih kepada Ahok.
Pasalnya Ahok sudah menjadi sosok ayah yang penyabar dan sayang terhadap keluarganya.
"Terima kasih sudah menjadi Papa yang sabar, open minded, dan sayang kepada keluarganya," tulis Nicholas Sean.
Nicholas Sean lalu mengatakan di usia Ahok yang ke-55, ia berharap ayahnya segera pensiun.
Baca juga: Reshuffle Kabinet: 9 Nama Diprediksi Jadi Menteri, Ahok Mencuat Pimpin Kementerian Investasi
Ia mengaku ingin mengulang masa kecilnya di Belitung bersama Ahok.
"Sudah 55 tahun, I hope you retire soon so that we could hunt in Belitung just like old times," tulis Nicholas Sean.
Diminta putranya untuk segera pensiun, Ahok yang menjadi Komisaris Utama Pertamina ternyata diberikan beragam fasilitas.
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka-bukaan soal fasilitas kartu kredit yang didapatnya dari perusahaan minyak negara tersebut.
Dia mengungkapkan limit atau batas mak
Baca juga: Foto Ahok, Puput dan Veronica Disandingkan dengan Foto Kaesang, Felicia dan Nadya, Ini kata Nicholas
simal nominal transaksi kartu kredit miliknya dari Pertamina mencapai Rp30 miliar.
”Yang saya dapatkan buat saya sebagai komisaris utama limitnya Rp30 miliar," ucap Ahok, Rabu (16/6/2021).
Ahok mengatakan, fasilitas kartu kredit itu juga diberikan oleh Pertamina kepada dewan direksi, komisaris, hingga manajer perusahaan.
Namun, saat ini Pertamina menghapus fasilitas tersebut.
Baca juga: Terkejutnya Tina Toon Dapat Angpao dari Ahok, Berapa Isinya?
Penghapusan dilakukan dalam dalam rapat umum pemegang saham (RUPS) pada Senin (14/6/2021) lalu.
Mantan gubernur DKI Jakarta ini menyebut fasilitas kartu kredit telah diberikan kepada pejabat Pertamina sejak lama.
Namun ia tak merincikan sejak kapan fasilitas itu diberikan.
Ahok hanya menyebut penghapusan itu dilakukan untuk menghemat pengeluaran perusahaan.
Baca juga: Kaget Ada Ahok di Acara Kerumunan Bersama Raffi Ahmad, dr Tirta: Pasti Narasinya Geser ke Politik
"Kebijakan untuk penghematan saja. Astra Group begitu besar saja tidak ada fasilitas kartu kredit perusahaan," jelasnya.
Nantinya, ucap Ahok, tagihan-tagihan yang berkaitan dengan pekerjaan bisa diajukan langsung kepada perusahaan. Namun tidak dengan menggunakan kartu kredit korporasi. Seperti pemesanan tiket hotel, penerbangan, dan lain-lain.
"Intinya tidak perlu pakai kartu kredit korporasi. Silakan pakai kartu kredit pribadi saja. Jika ada hubungan dengan pekerjaan silakan minta ganti," tutur Ahok.
Ahok berujar penghapusan dilakukan untuk menghemat pengeluaran perusahaan.
"Toh tagihan kartu bisa maksimal 40 hari jika pakainya pas. Lagipula pejabat Pertamina ada staf yang utusan tiket, hotel, dan acara acara. Kenapa harus direksi yang pegang kartu kredit?" imbuh Ahok.
Selain menghapus fasilitas kartu kredit, RUPS BUMN minyak itu juga menghapus fasilitas uang representatif.
Ahok menyebut penghapusan fasilitas ini bisa membantu perusahaan untuk berhemat.
Walaupun terkait nominal ia mengaku tidak tahu karena tidak ada transparansi dari dewan direksi. Ia menyebut 'uang saku' direksi tersebut diberikan di luar gaji.
Untuk diketahui, uang representatif adalah tambahan uang saku kepada pejabat negara, sekretaris daerah, pimpinan dan anggota DPRD, dan pejabat eselon II dalam melakukan perjalanan dinas.
"Masih ada uang representatif direksi yang sampai saat ini kaki belum diperlihatkan. Direksi sudah oke dan akan dijalankan Direktur Keuangan. Ini (uang representatif) di luar gaji," ungkapnya.
Ahok menyebut penghentian uang representatif ini mulai berlaku sejak Selasa (15/6/2021) setelah disetujui pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
Ia memastikan keputusan ini sudah disetujui oleh semua pihak, dari dewan direksi hingga komisaris.
"Sejak kemarin sudah harus setop," katanya.
"Secara lisan, para dewan komisaris dan dewan direksi tidak ada yang keberatan di RUPS atau menolak usulan penghapusan kartu kredit korporasi," kata Ahok.
Tak hanya jajaran internal, Ahok menyebut Menteri BUMN Erick Thohir juga sudah memberi lampu hijau atas rencana penghapusan kartu kredit tersebut.
"Itu teknik operasional. Prinsipnya Pak Menteri setuju, tetapi karena dalam RUPS diwakili surat kuasa, tidak spesifik bicara setuju," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Berharap Ahok Segera Pensiun, Nicholas Sean Ungkit Kenangan Masa Kecil di Belitung, https://jakarta.tribunnews.com/2021/06/30/berharap-ahok-segera-pensiun-nicholas-sean-ungkit-kenangan-masa-kecil-di-belitung?page=all