Jadwal Operasional KRL Stasiun Rangkasbitung-Tanah Abang Berubah, Berlaku Selama PPKM Darurat
Jadwal ini diatur setelah pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Agung Yulianto Wibowo
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - PT Kereta Api Indonesia (KAI) resmi memperbaharui jam operasional kereta api listrik (KRL) komuter per 3-20 Juli 2021.
Jadwal ini diatur setelah pemerintah menerapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa-Bali pada 3-20 Juli 2021.
PPKM Darurat diterapkan demi menekan angka penularan Covid-19.
Baca juga: Kisah Viral Istri Masinis KRL, Dijemput Kondangan Pakai Kereta yang Dibawa Suami, Begini Ceritanya
Perubahan jadwal KRL komuter ini berdasarkan Surat Edaran Direktur Jendral Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Nomor 42 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Dalam Negeri Dengan Transportasi Perkeretaapian Pada Masa Covid-19.
VP Corporate Secretary KAI Indonesia Anne Purba mengatakan penyesuaian jam operasional ini merujuk kepada PPKM Darurat.
Perubahan jam operasional kali ini juga berlangsung pada KRL komuter rute Stasiun Rangkasbitung menuju Tanah Abang.
Baca juga: Berlakukan Tes Antigen Acak, 24 dari 560 Calon Penumpang KRL Dinyatakan Reaktif Covid-19
Hal tersebut sebagai langkah mendukung kebijakan dari Pemkab Lebak dalam memutus mata rantai penyebaran virus corona.
"Selama PPKM Darurat, rute Stasiun Rangkasbitung-Tanah Abang hanya dilayani naik-turun pengguna di Stasiun Maja, Citeras, dan Rangkasbitung pukul 04.00-07.30 dan 16.15-19.15," katanya saat dihubungi, Sabtu (3/7/2021).
KAI juga akan melakukan pemeriksaan secara acak antigen bekerja sama dengan Satgas Covid-19 daerah masing-masing kepada para pengguna KRL komuter.
Baca juga: KRL Tetap Beroperasi Saat Hari Raya Idul Fitri 1442 H Besok, Ini Jadwal Jam Operasional Terbarunya
Hal tersebut sebagai langkah antisipasi untuk menekan angka penularan Covid-19 jauh lebih besar lagi di dalam gerbong KRL.
"Jika ada pengguna yang positif, kami melarangnya naik kereta. Selain itu, kami meminta kepada para pengguna untuk tetap mematuhi protokol kesehatan," ucapnya.
Dia meminta kepada masyarakat pengguna kereta api agar tidak bepergian jika tidak terlalu perlu.