PPKM Darurat

Cerita Warga Saat PPKM: Seperti Perang, Kerap Dengar Sirine Ambulans & Jalan Gelap pada Malam Hari

Pemerintah pusat menerapkan PPKM Darurat mulai 3 hingga 20 Juli 2021. Selama penerapan PPKM Darurat itu aktivitas masyarakat dibatasi.

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Ilustrasi jalan di Kota Tangerang Selatan saat Malam Hari 

TRIBUNBANTEN.COM - Pemerintah pusat menerapkan PPKM Darurat mulai 3 hingga 20 Juli 2021.

Selama penerapan PPKM Darurat itu aktivitas masyarakat dibatasi.

Petugas menyekat sejumlah ruas jalan dan mematikan lampu penerangan jalan pada malam hari.

Hasnaeni Moein, warga Kemang, Jakarta Selatan mengungkapkan situasi seperti ini ibarat sedang terjadi perang.

"Saya mendengar suara ambulans tidak henti-hentinya setiap hari," kata dia, dalam keterangannya, pada Minggu (18/7/2021).

Baca juga: PPKM Darurat Diperpanjang Atau Tidak? Ini Jawaban Resmi Pemerintah

Baca juga: Bosan Saat PPKM? Remaja Serang Panjat Dinding Bendungan Lama Pamarayan, Nongkrong hingga Foto Bareng

Selama pandemi Covid-19 ini, dia mengaku banyak kehilangan teman-teman dekat yang meninggal dunia akibat infeksi virus.

"Ironis, mudah-mudahan bencana ini cepat berlalu. Rasanya sedih sekali merasakan. Betul-betul negara ini sedang berduka," kata dia.

Untuk itu, dia meminta warga bahu-membahu mengatasi pandemi Covid-19. Mengingat kondisi saat ini, memperlihatkan wabah tersebut belum akan berakhir dalam waktu dekat.

"Kita tahu hari ini dilanda kesusahan, pertama kekurangan oksigen, yang kedua kekurangan obat-obatan," ujarnya.

Dia juga mengingatkan pemerintah membuat sistem data kasus Covid yang terintegrasi.
Sehingga pelacakan penularannya bisa dengan mudah dilakukan.

"Masukan saya buat pemerintah, tolong datanya harus terintegrasi data Covid ini. Ketika tidak terintegrasi, maka semakin hari khawatir semakin banyak data orang yang terpapar Covid," tuturnya.

Sebab, dia mengaku, sulit membedakan orang tanpa gejala (OTG), orang terinfeksi Covid-19 yang menimbulkan gejala.

Baca juga: Kisah Pelaku Wisata di Banten: Kurangi Jam Kerja hingga Potong Gaji Karyawan Selama PPKM Darurat

Baca juga: Catat! Pemerintah Berikan Bansos Saat PPKM Darurat, Berikut Daftarnya

Untuk itu, kata dia, sangat dibutuhkan data terintegrasi yang memutus mata rantai.

Dia mengaku siap memberikan sumbangsih tenaga dan pikiran bagi bangsa, untuk membantu mengatasi pandemi Covid.

Hingga, pada akhirnya pandemi ini bisa teratasi dan aktivitas masyarakat serta perekonomian bisa pulih seperti sediakala.

"Kalau negara butuh bantuan, tenaga, pikiran mengintegrasikan data, saya siapa membuat ToR-nya dan presentasi. Bagaimana memutus mata rantai itu, dan membuat data terintegrasi," ujarnya.

Untuk diketahui, pada Sabtu kemarin, Ketua Umum Partai Era Masyarakat Sejahtera (Emas) itu
berulang tahun ke-45 tahun.

Dia berharap agar partai yang dipimpinnya itu bisa menjadi peserta Pemilu 2024.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved