Virus Corona di Banten
Puskesmas Cisimeut Ungkap Alasan Vaksinasi Covid-19 terhadap Warga Baduy Belum Rampung
Pihak Puskesmas Cisimeut menyediakan 180 dosis vaksin Covid-19 yang akan diberikan kepada warga Baduy di Kabupaten Lebak.
Penulis: Marteen Ronaldo Pakpahan | Editor: Glery Lazuardi
Laporan wartawan TribunBanten.com, Marteen Ronaldo Pakpahan
TRIBUNBANTEN.COM, LEBAK - Pihak Puskesmas Cisimeut menyediakan 180 dosis vaksin Covid-19
yang akan diberikan kepada warga Baduy di Kabupaten Lebak.
"Total dosis yang kita siapkan 180 orang baduy yang divaksin," kata Kepala Puskesmas Cisimeut, dr. Maytri Nurmaningsih, saat ditemui, pada Rabu (4/8/2021).
Baca juga: Percaya Ajaran Leluhur, Warga Baduy Tolak Vaksinasi Covid-19, Tetua Adat: Jangan Dipaksa!
Baca juga: Penghasilan Pertanian dan Tenun Baduy Turun Tajam Akibat PPKM, Ini Harapan ke Pemerintah
Pihaknya menyediakan dosis vaksin, meskipun, warga Baduy menolak rencana vaksinasi yang akan dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lebak.
Upaya vaksinasi Covid-19 kepada warga Baduy, kat dia, tetap diberikan meskipun banyak yang menolak.
Menurut dia, banyak warga baduy yang beranggapan sehat dan tidak terpapar Covid-19 sehingga tidak perlu divaksinasi.
Pihaknya akan mencoba terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk dapat divaksinasi dalan waktu dekat ini.
"Sangat sulit mensosialisasikan masyarakat Baduy apalagi sikap mereka yang kuat," kata dia.
Selain menolak untuk divaksinasi Covid-19, menurut dia, warga Baduy juga terkendala tidak mempunyai KTP.
"Masyarakat sendiri memang terkendala tidak mempunyai KTP," kata dia.
Baca juga: Rahasia Warga Baduy Belum Terpapar Covid-19, Konsumsi Bandrek hingga Obat Tradisional
Baca juga: Perjuangan Bidan di Pedalaman Baduy: Susuri Jalan 2 Km demi Bantu Persalinan, Sempat Ditolak Warga
Sejauh ini, dia mengungkapkan, baru Jaro atau kepala desa di Baduy sebagai orang pertama yang menerima vaksinasi.
Melalui bantuan Jaro, pihaknya mengedukasi warga untuk mau divaksin dengan cara memberikan contoh para tenaga kesehatan yang sudah divaksin serta tidak mengalami gejala.
"Saya mencoba memberikan pemahaman kepada Jaro (kepala desa,-red) agar memilih beberapa warga yang mau divaksin untuk segera divaksin," tambahnya.