News

Megawati Sering Kritik Pemerintah, Diduga Hubungannya Renggang dengan Jokowi, Begini Kata Pengamat

Pengamat politik Hendri Satrio memberikan tanggapan terkait Megawati yang sering mengkritik pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Editor: Zuhirna Wulan Dilla
Istimewa via Kompas.com
Megawati dan Jokowi 

Di sisi lain, PDIP juga merasa dikaitkan dengan kebijakan-kebijakan dari pemerintah Jokowi yang kurang tepat.

"PDIP tidak ingin ada kebijakan yang tidak pro rakyat atau kurang tepat, karena itu juga berimbas pada elektabilitas PDIP di 2024," jelasnya.

Megawati Kembali Kritik Presiden untuk Terjun ke Lapangan

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri kembali mengkritik pemerintah Jokowi.

Dalam sebuah webinar, Megawati mengungkapkan pentingnya seorang pemimpin untuk turun langsung ke lapangan (blusukan) melihat masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Megawati dalam webinar Badan Kebudayaan Nasional Pusat PDI Perjuangan bertemakan "Bung Hatta Inspirasi Kemandirian Bangsa", Kamis (12/8/2021).

"Dengan negara sebesar ini. Ya harus menjadi pemimpin lapangan. Makanya saya bilang ke Pak Jokowi, blusukanPak, blusukan."

Baca juga: Viral Tiup Lilin dan Suap-Suapan Rayakan Ultah Megawati, Kader PDIP: Ini terjadi Tanpa Rekayasa

"Saya tuh dulu blusukan. Bukan mau menyombongkan diri, tidak. Itu sebuah pengalaman hidup. Luar biasa Indonesia ini," kata Megawati, dikutip dari Kompas.com.

Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri ) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (tegah ) di peringatan Konferensi Asia Afrika dengan tema Keragaman Indonesia di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (18/4). Presiden Joko Widodo pada peringatan Konferensi Asia Afrika ke-62 tersebut mengatakan bahwa Indonesia menjadi rujukan bangsa lain dalam mengelola keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan.
Presiden Joko Widodo bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla (kiri ) dan mantan Presiden Megawati Soekarnoputri (tegah ) di peringatan Konferensi Asia Afrika dengan tema Keragaman Indonesia di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (18/4). Presiden Joko Widodo pada peringatan Konferensi Asia Afrika ke-62 tersebut mengatakan bahwa Indonesia menjadi rujukan bangsa lain dalam mengelola keberagaman suku, agama, ras dan antargolongan. (Warta Kota/Henry Lopulalan)

Presiden ke-5 RI itu mengatakan, seorang pemimpin tidak bisa hanya menggunakan teori untuk menjalankan tugasnya.

Namun, dibutuhkan pula praktik di lapangan dengan cara bertemu langsung rakyatnya.

Mega menggunakan istilah "blusukan" untuk bertemu langsung kepada rakyat, saat dirinya menjadi presiden.

Ia tak memungkiri, Presiden Jokowi juga turut serta didorongnya untuk menjalankan blusukan seperti yang pernah dilakukannya.

"Pemimpin itu harus memimpin rakyat banget. Artinya bertemu dengan rakyat. Istilahnya supaya rakyat itu tahu, hidungmu lho," ujarnya.

Selain kepada Presiden Jokowi, Megawati mengaku juga mengajarkan hal tersebut kepada anak-anaknya, termasuk Ketua DPR Puan Maharani.

Baca juga: Megawati dan Prabowo Didorong Kembali Duet untuk Maju Pilpres 2024, Gerindra : Kita Pikirkan

"Saya ajarkan juga kepada anak-anak saya, kepada Mbak Puan, kamu harus salaman."

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved