Program Magister Komunikasi Universitas Mercu Buana Menggelar Konferensi Nasional

Empat karya ilmiah terbaik mendapatkan kesempatan untuk terbit dalam Jurnal Ilmiah berbahasa Inggris dengan akreditasi SINTA 2.

zoom-inlihat foto Program Magister Komunikasi Universitas Mercu Buana Menggelar Konferensi Nasional
dokumentasi Universitas Mercu Buana
Karya St Arief Setiaji dan Ella Devianti Effendi mendapatkan kesempatan untuk terbit dalam Jurnal Ilmiah berbahasa Inggris dengan akreditasi SINTA 2.

TRIBUNBANTEN.COM - Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana menggelar Konferensi Nasional Komunikasi menjelang peringatan HUT Ke-76 RI.

Konferensi itu bertema "Membangun Optimisme Komunikasi di Tengah Pandemi Covid-19".

Selain itu, mengutip rilis yang diterima TribunBanten.com, Selasa (17/8/2021) malam, Universitas Mercu Buana juga menggelar dua kegiatan sekaligus, yaitu Call of Paper dan Social Volunteering. 

Empat karya ilmiah terbaik mendapatkan kesempatan untuk terbit dalam Jurnal Ilmiah berbahasa Inggris dengan akreditasi SINTA 2.

Dua di antaranya merupakan karya bidang komunikasi politik yang ditulis St Arief Setiaji dan Ella Devianti Effendi.

Baca juga: HEBAT! 24 Pelajar Asal Papua Terima Beasiswa Kuliah di Universitas Rhode Island Amerika

Keduanya berlatar belakang sebagai praktisi komunikasi.

Dalam acara yang digelar pada 14-15 Agustus 2021 itu, jumlah karya ilmiah yang diajukan adalah 59 peserta yang berasal dari Komunikasi Pemasaran dan Korporat, Komunikasi Media dan Industri serta Komunikasi Politik.

Khusus untuk peminatan Komunikasi Politik, sebanyak 12 orang penyaji menyampaikan paparan dengan dipandu moderator dosen pengajar Univeristas Mercu Buana, Dr Achmad Jamil, MSi.

Menurut Achmad Jamil, kegiatan Konferensi Nasional Komunikasi rutin digelar oleh Universitas Mercu Buana.

Namun, gelaran tahun ini cukup unik karena berlangsung secara daring.

Baca juga: 11 PTS Terbaik di Indonesia Tahun 2021, Universitas Pelita Harapan Kota Tangerang Salah Satunya

Setiap peserta, menyajikan papernya secara daring dengan dipandu masing-masing dosen sesuai dengan peminatannya.

Dia mengakui tentu ada kendala teknis karena berkaitan dengan teknologi, seperti paparan presentasi yang mendadak macet atau koneksi internet yang kurang maksimal.

Tapi, justru itulah tantangannya.

“Pemapar terbaik adalah mahasiswa yang mampu menyampaikan pokok pikiran secara jelas, memaksimalkan hal penting dalam waktu terbatas, serta yang bisa berimprovisasi jika ada kendala teknis,” ujarnya.

Baca juga: Universitas Terbuka Serang Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Tanpa Tes, Batas Usia, dan Tahun Ijazah

Paper atau karya ilmiah yang disajikan di peminatan Komunikasi Politik cukup beragam.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved