Taliban Janji Izinkan Wanita Bisa Bekerja Namun di Bawah Batas Hukum Syariah
menegaskan kembali bahwa mereka akan memberdayakan perempuan, tetapi di bawah batas-batas hukum syariah.
"Kami akan mengizinkan perempuan untuk bekerja dan belajar," katanya.
"Perempuan akan sangat aktif dalam masyarakat ini tetapi dalam kerangka Islam. Kami menjamin semua hak mereka dalam batas-batas Islam," kata Zabihullah.
Saat didesak lebih jauh tentang isu perempuan dan penyusunan undang-undang tersebut, Zabihullah mengatakan aturan itu akan menjadi lebih jelas setelah sebuah pemerintahan terbentuk.
Negara-negara lain tidak akan mengakui Taliban
Pada jam yang sama dengan konferensi pers, Wakil Presiden Amrullah Saleh mempertaruhkan klaimnya sebagai penjabat presiden, dengan mengatakan bahwa di bawah konstitusi Afghanistan, jika presiden melarikan diri, seperti yang dilakukan mantan presiden Ashraf Ghani, maka Wakil Presiden menjadi penjabat presiden atau presiden sementara.
"Saya saat ini berada di dalam negara saya dan saya adalah presiden sementara yang sah," cuitannya.
Mantan presiden Ashraf melarikan diri ke luar negeri ketika Taliban masuk dan mengatakan dia ingin menghindari pertumpahan darah, tetapi Saleh tetap bertahan di provinsi asalnya, Panjshir.
Pada hari Selasa, Kanada bergabung dengan daftar negara-negara yang tidak akan mengakui Taliban sebagai pemerintah Afghanistan menyusul pengambilalihan Kabul oleh gerakan Islamis.
"Secara paksa, mereka telah mengambil alih dan menggantikan pemerintahan demokratis yang terpilih," kata Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau.
Diplomat top Rusia, Sergey Lavrov, mengatakan bahwa Rusia "tidak terburu-buru" untuk mengakui pemerintah baru Taliban dan menyerukan dialog inklusif dari semua kekuatan politik di negara itu.
“Kami tidak terburu-buru untuk mengakui [pemerintah Taliban], sama seperti semua negara lain.
"Kemarin saya berbicara dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi dan posisi kami bertemu," kata Sergey.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan Uni Eropa tidak mengakui Taliban, tetapi harus berbicara dengan mereka.
"Saya belum mengatakan bahwa kami akan mengakui Taliban," katanya dalam sebuah konferensi pers.
"Kita harus berbicara dengan mereka untuk segala hal, termasuk untuk melindungi perempuan dan anak perempuan. Dan bahkan untuk itu, kita harus berhubungan dengan mereka."
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/konflik-afghanistan-3.jpg)