Tangis Bocah 6 Tahun Menahan Sakit Matanya Usai Dilukai Saat Ritual, Orangtua Diduga Gangguan Jiwa
Bocah berinisial AP mengalami luka di matanya setelah dilukai saat ritual yang dijalani oleh orangtuanya pada Sabtu (5/9/2021).
Penulis: Yudhi Maulana A | Editor: Yudhi Maulana A
TRIBUNBANTEN.COM - Bocah enam tahun asal Gowa, Sulawesi Selatan selalu menangis kesakitan karena menahan sakit di mata kanannya.
Bocah berinisial AP mengalami luka di matanya setelah dilukai saat ritual yang dijalani oleh orangtuanya pada Sabtu (5/9/2021).
Mata kanan AP dikorbankan diduga untuk pesugihan yang dijalani kedua orangtua beserta kakek nenek dan pamannya.
Akibatnya, korban saat ini menjalani perawatan medis di RSUD Syekh Yusuf Gowa.
Dikutip dari TribunGowa.com, AP berhasil diselamatkan oleh pamannya yang lain bernama Bayu.
Baca juga: Peramal Mbak You Meninggal Dunia, Anak Tentara yang Dapat Ilmu Spiritual dari Kakeknya
AP masih merasakan sakit yang dideritanya. Air matanya bercucuran menahan sakit yang ia alami.
Terlihat, perban yang melekat pada mata kanan korban terlihat telah dilepas.
Dari informasi dihimpun, korban rencananya akan menajalani operasi pada Senin besok.
Keluarga korban, Bayu (27) mengatakan, ponakanya susah tertidur akibat mata korban yang masih sakit.
Dari informasi yang diterima Bayu, bahwa korban akan menjalani operasi besok.

"Iye korban susah tidur. Informasinya besok dioperasi," ujarnya, Minggu (5/9/2021).
Dia menambahkan, AP dijaga bergantian oleh keluarga baik itu dari keluarga kakeknya maupun neneknya.
Kakaknya Tewas Diduga Jadi Korban Pesugihan
Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin Pulungan mengatakan pihaknya telah melakukan penyelidikan penganiayaan terhadap bocah 6 tahun itu.
Sejauh ini, kata dia, proses penyelidikan telah memeriksa empat orang saksi.
Para saksi-saksi ini merupakan orang yang berada di lokasi kejadian.
Menurut dia, kedua orangtua korban yang menjadi pelaku saat ini telah dilakukan observasi di RS Dadi Makassar.
Baca juga: Modus Ritual Mandi, Ibu dan Putrinya Dicabuli di Lampung, Pelaku: Mereka Sering Kesurupan
Sebab, pihaknya menduga kedua orangtua korban mengalami gangguan jiwa.
"Terkait kematian kakak korban kami tahu karena kejadiannya ini berselang sehari dengan kematian kaka korban. Untuk penyebab diketahui, kami dalami karena kami masih fokus dulu terhadap kasus korban anak usia 6 ini," bebernya.
Kasat Reskrim Polres Gowa AKP Boby Rachman, pihaknya juga melakukan penyelidikan terkait dugaan adanya pesugihan atau ritual khusus.
Pihaknya juga menemukan informasi kalau ternyata mereka sudah ada perkumpulannya dan sudah ada 40 anggota.
"Masih kita dalami, mereka ada perkumpulannya ada 40 orang, ini masih didalami dan melibatkan Polsek, kementerian agama dan tokoh masyarakat di sana dan akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat dan jangan sampai ada seperti ini," jelasnya.
(TribunBanten.com/TribunGowa.com/Yudhi Maulana/Sayyid Zulfadli Saleh Wahab)