Transformasi Green, PLN Telah Produksi Listrik 85.015 MWh dari Co-firing 18 PLTU hingga Juli 2021
Co-firing merupakan satu di antara program strategis PLN dalam meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT) 23 persen pada 2025.
Untuk menyukseskan co-firing, PLN memerlukan sinergi dengan BUMN dan pemasok lainnya.
Saat ini, perseroan telah bersinergi dengan Perum Perhutani, PT Perkebunan Nusantara, dan PT Sang Hyang Seri (Persero).
Kerja sama dengan perusahaan-perusahaan tersebut meliputi kolaborasi dalam rangka penyedia biomassa, baik hutan tanaman energi maupun pelet sampah, guna menjamin kesiapan rantai pasok serta kesediaan biomassa jangka panjang.
Baca juga: PLN UID Banten Energize PT Gunung Mula Steel, Mendukung Pemulihan Sektor Industri
Selain itu, PLN juga mendorong kemungkinan berdirinya industri biomassa melalui pengembangan hutan tanaman energi termasuk pemanfaatan lahan kering, serta pemanfaatan sampah.
"Untuk memenuhi pasokan biomassa, PLN telah berkoordinasi dengan BUMN, pemda, dan swasta untuk memastikan kesiapan rantai pasokan biomassa dan kesiapan terkain volume dan harga," ujarnya.
PLN optimistis produksi penambahan biomassa sebagai bahan bakar pengganti batu bara (co-firing) di 52 PLTU dapat mencapai 10.601 GWh pada 2025.
Tak hanya berkontribusi besar terhadap peningkatan bauran energi baru terbarukan, program co-firing PLTU juga turut membangun ekosistem listrik kerakyatan.
PT PLN (Persero) adalah BUMN kelistrikan yang terus berkomitmen dan berinovasi menjalankan misi besar menerangi dan menggerakkan negeri.
Memiliki visi menjadi perusahaan listrik terkemuka se-Asia Tenggara, PLN bergerak menjadi pilihan nomor 1 pelanggan untuk untuk Solusi Energi.
PLN mengusung agenda Transformasi dengan aspirasi Green, Lean, Innovative, dan Customer Focused demi menghadirkan listrik untuk Kehidupan yang Lebih Baik.
PLN dapat dihubungi melalui aplikasi PLN Mobile yang tersedia di PlayStore atau AppStore.