Geliat Wisata Desa Cikolelet, Bermain Air di Curug Hingga Nikmati Kopi Hasil Perkebunan Warga
Jalan menuju lokasi Desa Wisata Cikolelet sudah beraspal dan terdapat tanaman bunga serta pepohonan rindang di sepanjang jalan.
Penulis: desi purnamasari | Editor: Yudhi Maulana A
Laporan Wartawan TribunBanten.com, Desi Purnamasari
TRIBUNBANTEN.COM, KABUPATEN SERANG - Desa Wisata Cikolelet, yang berlokasi di Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang menyuguhkan udara yang sejuk dan pemandangan yang indah.
Jalan menuju lokasi Desa Wisata Cikolelet sudah beraspal dan terdapat tanaman bunga serta pepohonan rindang di sepanjang jalan.
Terdapat papa informasi yang berisikan mengenai denah wisata yang ada di lokasi tersebut.
Dan tepat di pertengahan desa terdapat tulisan Desa Wisata Cikolelet yang dibuat seperti di atas kayu dan terdapat kursi didepannya.
Di seberang jalan nampak disediakan sebuah perpustakaan dan saung untuk membaca atau pun berdiskusi.
Bahkan tidak hanya itu, pembuatan kerajinan tangan seperti pot bunga yang terbuat dari batang pohon pun tampak diletakkan berjejer untuk ditawarkan kepada wisatawan.
Baca juga: Benteng Speelwijk di Kota Serang Mulai Dibuka untuk Wisata, Ini Syarat Masuknya
Untuk tradisi budaya pun masih kental ada di Desa Cikolelet tersebut mulai dari gurah danau, ngirim pengantin, dan memaca.
Pihak pengelola juga membuat budidaya mulai dari Jamur tiram, kelompok susu kambing etawa, kopi robusta, emping, dan dendeng ikan juga ada di sana.
Untuk tempat Wisata alam, pengunjung bisa menikmati berbagai lokasi menarik mulai dari Curug Lawang, puncak pilar, Jalur trak cross, dan bukit Cibaja.
Ketua Pengelola Desa Wisata Cikolelet Ojat Darojat mengatakan bahwa Desa Cikolelet mulai dikembangkan pada tahun 2015.
"Yang awalnya hanya ada curug lawang disini sekitar 2012 namun memang kurang tereskpos dari situlah mulai mencoba dikembangkan kembali hingga menjadi seperti saat ini," katanya saat ditemui di kediamannya.
Namun, kata dia, untuk potensi dari masyarakat sendiri memang sudah mulai terlihat mulai dari budidaya ikan lele, ekrab, serta kopi robusta yang menjadi ciri khas dari kopi Cikolelet.

Selain itu, ia menjelaskan untuk tingkat pengangguran di Desa Cikolelet sendiri sudah berkurang sekitar 40 persen.
"Karena memang kita disini lebih banyak memperdaya anak-anak mudanya ya mulai dari bergabung di kelompok pencinta wisatanya juga," ujar pria berbaju kuning tersebut.